Sabtu 01 Feb 2020 15:42 WIB

BP Batam Bantah Asrama Haji untuk Karantina WNI dari Wuhan

Tidak ada pembahasan asrama haji di Batam dijadikan karantina untuk WNI dari Wuhan.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
BP Batam Bantah Asrama Haji untuk Karantina WNI dari Wuhan. FOto: Asrama haji (Ilustrasi).
Foto: Dok Republika.co.id
BP Batam Bantah Asrama Haji untuk Karantina WNI dari Wuhan. FOto: Asrama haji (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengusahaan Kawasan (BP) Batam menyebut tidak ada pembahasan mengenai penerbangan yang membawa Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan yang kemudian akan dikarantina di Asrama Haji Batam.

"Kami sampaikan bahwa, sampai dengan saat ini, tidak ada pembahasan mengenai hal tersebut dari pihak-pihak terkait, termasuk rencana melakukan proses karantina di Asrama Haji Batam," kata Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Dendi Gustinandar dalam keterangan resminya, Sabtu (1/2).

Baca Juga

Dendi juga menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada instruksi dari pimpinan BP Batam untuk menjadikan Asrama Haji Batam sebagai tempat karantina seluruh WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China. Lebih lanjut, kata Dendi Asrama Haji memang disiapkan sebagai tempat karantina apabila ada kejadian di Batam saja.

"Bukan menjadi tempat Karantina evakuasi seperti yang dimaksud dalam pemberitaan," ujarnya menambahkan.

Pemerintah memastikan akan mengarantina terlebih dahulu WNI yang dievakuasi dari Provinsi Hubei, China, guna memastikan tidak ada yang terjangkit virus korona baru (2019-nCoV). Namun, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih merahasiakan lokasi karantina tersebut.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu mengatakan, karantina akan dilakukan selama 14 hari seturut masa inkubasi virus korona. "Kenapa harus dikarantina? Berdasarkan peraturan kesehatan internasional, karantina dilakukan supaya tidak terjadi penularan penyakit dari luar dan skrining pemantauan sejak awal," ujarnya dalam konferensi pers di Kemenkes, di Jakarta, Jumat (31/1).

Ia mengeklaim, belum mengetahui pasti kapan WNI itu tiba di Tanah Air dan mendarat di bandara mana. “Mau mendaratnya di mana kita belum bisa sebutkan. Yang jelas skenario kita karantina," kata Wiendra.

Terus didesak, Wiendra sempat menyebut tempat karantinanya itu akan berupa asrama. Meski demikian, tetap saja tak jelas di mana lokasinya. "Asrama kan banyak," ucapnya mengelak saat ditanya lebih lanjut.

Yang bisa ia bisa pastikan adalah lokasi karantina bukan di rumah sakit. Mereka akan dipantau selama masa inkubasi virus itu selama 14 hari. Selama karantina, ia memastikan kebutuhan dasar WNI yang akan dikarantina ini harus dipenuhi mulai dari makan, tidur, hingga melakukan ibadah. "Kami siapkan untuk 249 orang WNI itu. Ini namanya karantina sehat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement