Jumat 31 Jan 2020 23:04 WIB

Mahasiswa Jateng dari China akan Cek Kesehatan di RS Margono

Mahasiswa asal Banyumas ini sudah tiba di Hongkong Jumat (31/1) pukul 19.10.

Rep: Bowo S Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang wanita membeli masker di sebuah toko farmasi di Hong Kong, China, Jumat (31/1). Hongkong memperpanjang masa libur sekolah hingga 2 Maret nanti palinig cepat menyusul wabah virus corona.
Foto: Jerome Favre/EPA-EFE
Seorang wanita membeli masker di sebuah toko farmasi di Hong Kong, China, Jumat (31/1). Hongkong memperpanjang masa libur sekolah hingga 2 Maret nanti palinig cepat menyusul wabah virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengonfirmasi empat dari 15 mahasiswa asal Jawa Tengah di China saat ini sudah dalam perjalanan pulang ke tanah air. Mereka pulang lantaran menyebarnya wabah virus Corona.

Keempatnya merupakan mahasiswa asal Kabupaten Banyumas yang sedang menempuh studi di Henan University, Provinsi Henan serta Chongqing University, di Kota Administratif Chongqing, China. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, ke-empatnya, Jumat (31/1) ini sudah bertolak dari Zhengzhou dan tiba di Hongkong pukul 19.10 waktu setempat.

Baca Juga

Mereka dijadwalkan bertolak pukul 23.00 waktu Hongkong dan dijadwalkan tiba di Jakarta dengan penerbangan maskapai Chatay Pacific pukul 04.35 Waktu Indonesia Barat (WIB), Sabtu (1/2).

Selanjutnya ke-empat mahasiswa ini akan menuju ke Banyumas menggunakan transportasi kereta api. Saat tiba di Stasiun Purwokerto mereka akan langsung menuju ke RSUD Margono Soekarjo.

Semuanya akan menjalani medical check up dan uji laboratorium yang difasilitasi oleh Pemprov Jawa Tengah. "Perihal ini sudah dikoordinasikan dengan Dirut RSUD dr Margono Soekarjo, Tri Kuncoro," ungkap Yulianto.

Ia juga menjelaskan, kepulangan mahasiswa ini terkait dengan terbitnya imbauan dari KBRI di Beijing agar mahasiswa asal Indonesia yang berada di Chongqing University utk pulang ke tanah air. "Karena wabah virus Corona yang semakin meluas di China dan telah menyebar hingga ke wilayah kota administratif Chongqing," ucap Yulianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement