REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso siapkan 11 ruangan isolasi khusus untuk pasien suspect terinfeksi virus Corona. Selain karena WHO menetapkan status darurat kesehatan global, persiapan ruangan itu juga lantaran akan segera dievakuasinya WNI dari China.
"Kami sudah siapkan 11 ruang isolasi ketat apabila ada yang punya kriteria batuk pilek, demam, sakit tenggorokan, sesak nafas," kata Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril, dalam sesi temu media di Gedung Sujudi Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Jumat (31/1).
Adapun jumlah sumber daya manusia yang disiapkan khusus menangani pasien suspect Corona, ujar Syahril, mencapai 50 orang. Namun, jika jumlah pasien melonjak, maka akan ditambahkan 75 tenaga medis lagi.
Syahril menambahkan, untuk di Jakarta, terdapat dua rumah sakit lainnya yang jadi rujukan penanganan pasien suspect Corona. Yakni Rumah Sakit Persahabatan dan RSPAD Gatot Subroto.
Kementerian Kesehatan telah memastikan skenario proses evakuasi WNI dari Provisi Hubei, China. Ke-249 WNI disebut akan dievakuasi. Mereka yang dalam kondisi sehat akan dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari. Sedangkan yang menunjukkan gejala terjangkit akan dirujuk ke tiga rumah sakit yang telah ditunjuk sebelumnya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan persiapan evakuasi WNI dari Provinsi Hubei, China telah memasuki tahap akhir. Hal itu dikatakan sesuai dengan Instruksi Presiden Joko Widodo untuk dapat mengevakuasi WNI dari Wuhan secepatnya.
"Keberangkatan pesawat penjemput bersama dengan tim akan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam," ujar Retno pada Jumat sore.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma TNI Fajar Adrianto, Rabu (29/1), menyatakan TNI Angkatan Udara telah menyiapkan dua pesawat Boeing 737 dan satu pesawat C130 Hercules dan batalion kesehatan untuk mengevakuaisi WNI dari China.
WHO pada Kamis (30/1) menyatakan situasi gawat darurat kesehatan global menyusul terus menyebarnya virus Corona. Akibat mewabahnya virus ini, setidaknya 213 orang telah meninggal dunia di China, mayoritas berada di Provinsi Hubei, tempat virus jenis baru tersebut pertama kali muncul. Hampir sebanyak 10 ribu kasus pun juga telah muncul di negara tersebut.
WHO menyebut, sebanyak 98 kasus dari virus ini juga telah terdeteksi di 18 negara lainnya. Namun, hingga kini belum ada laporan adanya korban jiwa. Mayoritas warga yang terjangkit virus ini pernah melakukan perjalanan ke Kota Wuhan, China.