REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) telah memeriksa spesimen 30 orang yang diduga terinfeksi virus corona jenis baru (2019-nCoV). Per Jumat (31/1), hasilnya semuanya negatif terinfeksi virus tersebut.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbang Kesehatan Kemenkes Vivi Setiawaty mengatakan, pihaknya bisa melakukan pemeriksaan virus karena telah memiliki kit pengujian virus. Ia mengklaim, perangkat ini telah memadai dan memenuhi standar keamanan, sesuai dengan pedoman cara penggunaan menurut organisasi kesehatan dunia (WHO).
"Karena (kelengkapan perangkat) itu, kami ditunjuk badan Litbangkes sebagai tempat pemeriksaan virus flu burung beberapa waktu lalu dan kami juga telah menguji spesimen orang yang diduga terinfeksi virus tersebut," ujarnya saat konferensi pers update kesiapan tiga rumah sakit menangani virus corona, di Kemenkes, di Jakarta, Jumat (31/1) sore.
Vivi menjelaskan, pengujian virus itu menggunakan dahak dan menunggu Ribonucleic acid (RNA) muncul. Setelah itu, pengujian berlanjut ke fase ekstraksi sampel dahak. Untuk memastikan akurasi hasil, maka pengujian sampel dilakukan hingga dua kali.
"Ya kurang kebih dibutuhkan waktu dua hari untuk satu spesimen (pengujian sampel virus corona)," katanya.
Vivi mengatakan, pengujian membutuhkan waktu. Pengujian tidak bisa terburu-buru supaya hasilnya tidak bercampur atau terkontaminasi.