Jumat 31 Jan 2020 16:33 WIB

Garuda Angkut Bantuan 10 Ribu Masker untuk KBRI di China

Bantuan masker sebagai dukungan moral pemerintah Indonesia untuk WNI di China.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Garuda Indonesia mengangkut bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa 10.000 buah masker dengan spesifikasi N-95 kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tiongkok.
Foto: dok. Garuda Indonesia
Garuda Indonesia mengangkut bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa 10.000 buah masker dengan spesifikasi N-95 kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tiongkok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Garuda Indonesia pada Rabu (291) sudah mengangkut bantuan masker dengan spesifikasi N-95 kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) China. Sebanyak 10 ribu masker tersebut merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Garuda Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah khususnya BNPB dalam menanggulangi dan meminimalisir wabah virus corona," kata Direktur Operasi Garuda Indonesia Tumpal M Hutapea dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (31/1).

Baca Juga

Bantuan masker seberat tersebut diberangkatkan dari Jakarta menggunakan GA 420 pada Rabu (29/01) pukul 16.25 WIB dan tiba Denpasar pada pukul 19.30 WITA. Bantuan tersebut kemudian diterbangkan kembali dari Denpasar pada pukul 21.35 WITA dengan GA 892 dan tiba di Beijing pada Kamis (30/1) pada pukul 05.00 waktu setempat.

Tumpal mengatakan kelancaran proses pengiriman bantuan masker ini tentunya tidak terlepas dari hasil kerja sama tim operasional yang baik khususnya oleh BPNB dan Kementerian Luar Negeri. "Sehingga bantuan tersebut dapat tiba tepat waktu dan sesegera mungkin dapat digunakan oleh WNI di Tiongkok yang saat ini membutuhkan masker," ujar Tumpal.

Sementara itu, Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan kerja sama BNPB Zaherman Muabesi mengatakan bantuan tersebut merupakan respons cepat BNPB terhadap permintaan KBRI China. Zaherman menambahkan hal tersebut juga sebagai dukungan moral pemerintah Indonesia bagi warga negaranya yang masih berada di Provinsi Hubei.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement