Kamis 30 Jan 2020 18:17 WIB

Underpass Kentungan Siap Beroperasi

Underpass Kentungan dibangun dengan dana APBN sebesar Rp 110 miliar.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Friska Yolanda
Proyek pengerjaan underpass kentungan di Yogyakarta, Selasa (14/1). Kepala Pelaksana Proyek Underpass Kentungan PT Istaka Karya, Budi Suharno, mengatakan, pengerjaan underpass sudah hampir rampung.
Foto: Republika/ Wihdan
Proyek pengerjaan underpass kentungan di Yogyakarta, Selasa (14/1). Kepala Pelaksana Proyek Underpass Kentungan PT Istaka Karya, Budi Suharno, mengatakan, pengerjaan underpass sudah hampir rampung.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Pelaksana Proyek Underpass Kentungan PT Istaka Karya, Budi Suharno, mengatakan, pengerjaan underpass sudah hampir rampung. Hingga Januari 2020, pengerjaannya sudah mencapai 95 persen.

Ia menjelaskan, underpass tersebut sudah siap beroperasi secara fisik dan fungsional. Namun, ada beberapa yang perlu ditambahkan seperti ornamen pada dinding underpass. 

Baca Juga

"Yang masih perlu ditambah adalah ornamen pada dinding terowongan, lebih menyangkut soal estetika. Disamping itu, marka jalan yang juga belum ada, mulai Senin (20/1) sudah dikerjakan,” kata Budi belum lama ini. 

Ornamen dinding underpass yang dibangun, yakni berwujud Gunung Merapi, jadah tempe, salah pondoh dan beberapa tarian dan fauna khas Kabupaten Sleman. Ornamen ini, katanya, menyesuaikan dengan letak underpass.

"Pengerjaan ornamen tersebut melibatkan seniman lokal dan saat ini sebagian besar ornamen hiasan sudah jadi, masih menunggu sebagian lagi. Saat pemasangan, ornamen, juga akan dilengkapi dengan lampu yang juga berfungsi sebagai penerang,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Underpass Kentungan ini dibangun dengan dana APBN sebesar Rp 110 miliar. Underpass terdiri dari dua jalur yakni arah barat dan timur dengan total panjang sekitar 900 meter.

Rinciannya, kata Budi, panjang konstruksi di sisi barat Jalan Kaliurang 300 meter dan untuk sisi timur Jalan Kaliurang 240 meter. Sementara, pelebaran di sisi barat mencapai 220 meter dan pelebaran di sisi timur yakni 135 meter. Pengerjaan proyek tersebut sudah dilakukan sejak Desember 2018 lalu dan ditargetkan selesai di akhir 2019. 

"Untuk tinggi terowongan mencapai 5,2 meter, sudah mencukupi juga sekalipun bus double decker yang lewat," jelasnya.

Walaupun begitu, rencana pasti kapan underpass akan dioperasikan masih belum jelas. Namun, kata Budi, saat underpass sudah dibuka untuk umum,  setiap ruas jalan dari arah timur maupun barat, baru dioperasikan sebagian jalan terlebih dahulu. 

Yakni pada sisi jalan yang berada persis di sebelah pembatas tengah jalan. 

"Jadi bagian jalan yang ada pada dua sisi terluar masih kita tutup karena proses finishing dinding masih akan dilakukan,” ujar 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement