Kamis 30 Jan 2020 14:41 WIB

Negatif Virus Corona, Pasien Asal China Sudah Pulang dari RS

Hasil pemeriksaan pasien terduga terinfeksi virus corona di RSHS, negatif.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ani Nursalikah
Negatif Virus Corona, Pasien Asal China Sudah Pulang dari RS. Direktur Utama RSUP Hasan Sadikin (RSHS) Nina Susana Dewi (kiri) bersama Ketua Tim Infeksi Khusus Yovita Hartantri memberikan keterangan kepada awak media saat konferensi pers terkait pasien suspect Novel Coronavirus (nCoV) di RSUP Hasan Sadikin, Kota Bandung, Senin (27/1).
Foto: Abdan Syakura_Republika
Negatif Virus Corona, Pasien Asal China Sudah Pulang dari RS. Direktur Utama RSUP Hasan Sadikin (RSHS) Nina Susana Dewi (kiri) bersama Ketua Tim Infeksi Khusus Yovita Hartantri memberikan keterangan kepada awak media saat konferensi pers terkait pasien suspect Novel Coronavirus (nCoV) di RSUP Hasan Sadikin, Kota Bandung, Senin (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengungkapkan dua pasien berinisial HGT (35 tahun) asal China dan HA (24) asal Bandung negatif terpapar virus corona berdasarkan hasil pemeriksaan sampel di Litbangkes Jakarta. Salah seorang pasien, HGT, bahkan sudah pulang dari rumah sakit pada Rabu (29/1).

Ketua Tim Penanganan Infeksi Khusus Yovita Hartantri mengatakan pasien berinisial HGT yang dirawat sejak Ahad (26/1) sudah pulang dengan hasil pemeriksaan negatif. Kemudian pasien kedua, HA sudah membaik, tidak sesak meski masih memakai alat bantu, dan akan terus dilakukan pemantauan.

Baca Juga

"Pasien sudah sadar sejak dua hari lalu tidak ada demam dan hasil laboratorium dan foto dada menunjukan perbaikan. Sementara baru siang ini akan mengadakan pertemuan tim untuk kelanjutan perawatan," ujarnya, Kamis (30/1).

Direktur Medik RSHS Bandung, Nucky menambahkan masyarakat tidak perlu panik terkait penyebaran virus corona yang tengah terjadi. Menurutnya, dalam buku pedoman kesiapsiagaan menghadapi virus corona terdapat penggolongan mengenai pasien yang terkena virus tersebut.

"Ada empat golongan, pertama orang dalam pemantauan. Dia ada riwayat perjalanan ke negara China atau ke negara yang terjangkit selama 14 hari saat timbul gejala. Gejalanya demam diatas 38 derajat Celsius, batuk dan pilek. Tiga kriteria itu masuk dalam pemantauan," katanya.

Menurutnya, masyarakat tidak perlu panik dengan golongan pasien dalam pemantauan. Sebab, pasien disarankan kontrol ke puskesmas dan mengisolasi diri di rumah. Selain itu, golongan kedua pasien dalam pengawasan.

"Kriterianya pertama apabila pasien tersebut pernah perjalanan ke China dan negara yang terjangkit. Orang itu kontak dengan pasien yang terkonfirmasi menderita corona. Gejala disertai gejala klinis yaitu demam, batuk, pneumonia infeksi paru-paru dibuktikan dengan ronsen. Pasien dengan pengawasan ini harus diisolasi di rumah sakit," katanya.

Ia mengatakan di Indonesia hingga saat ini belum ada kasus virus corona yang positif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement