Kamis 30 Jan 2020 10:51 WIB

Malam Ini, 150 Wisatawan China Tinggalkan Sumbar

Penolakan dari warga membuat sejumlah agenda kunjungan wisatawan China dibatalkan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah wisatawan asal China tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Minggu (26/1/2020).
Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Sejumlah wisatawan asal China tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Minggu (26/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak 150 turis asal Kunming, Cina yang berwisata di Sumatera Barat malam ini, Kamis (30/1) akan bertolak ke kampung halamannya via Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Perwakilan PT Coco's Tour, Yunando yang membawa wisatawan Cina tersebut mengatakan rombongan tamunya itu dijadwalkan bertolak ke Kunming sekitar pukul 18.00 WIB dengan penerbangan langsung Padang-Kunming menggunakan maskapai Citilink. 

"Kalau enggak delay, akan terbang pukul 18.00 WIB," kata Yunando, kepada Republika.co.id, Kamis.

Baca Juga

Sebanyak 150 orang wisatawan asal Kunming ini berada di Sumatera Barat sejak Ahad (26/1). Mereka sudah berkunjung ke Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan. Hari ini sembari menantikan jadwal pulang, agen perjalanan membawa turis China ini berwisata pantai di sejumlah titik di Kota Padang. 

Yunando memaklumi adanya penolakan dari sejumlah masyarakat dengan kehadiran wisatawan ini di Sumatera Barat. Karena para pelancong ini datang berbarengan dengan mewabahnya virus corona di China dan sudah menular ke sejumlah negara. Yunando memahami warga Sumbar khawatir kedatangan wisatawan asal China ini berpotensi menularkan corona kepada warga. 

Penolakan dari warga ini membuat sejumlah agenda kunjungan wisatawan di Sumatera Barat dibatalkan, seperti di Kabupaten Tanah Datar. Para wisatawan diagendakan berkunjung ke Istana Pagaruyung, Gedung Indo Jolito, arena pacu jawi dan Danau Singkarak harus dibatalkan. Jadinya, usai dari Kota Bukittinggi, wisatawan China langsung menuju Padang dan sempat berkunjung ke kawasan wisata Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan. 

Yunando sebagai penggerak dunia pariwisata di Sumbar melihat kedatangan rombongan turis asal China ini sebagai peluang buat pariwisata Ranah Minang ke depannya. Ia melihat minat wisatawan China berkunjung ke Sumbar cukup tinggi karena objek wisata di Ranah Minang cukup beragam. 

Warga China yang memeluk agama Islam menurut Yunando juga antusias melihat Sumbar karena provinsi ini mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. "Warga China yang memeluk agama Islam tentu sangat ingin melihat bagaimana kehidupan saudara seimannya di Sumbar. Dan ingin pula mengetahui budaya-budaya di Sumbar," ucap Yunando. 

Nantinya, pihaknya juga dapat mengakomodir warga Sumbar bila ingin berwisata ke China termasuk ke Kunming. Sebab di China menurut Yunando juga punya sejumlah destinasi wisata menarik. Selain wisata pemandangan, China punya banyak peninggalan sejarah termasuk sejarah perkembangan Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement