REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Cuaca ekstrem yang melanda Kota Tasikmalaya menyebabkan sejumlah kejadian bencana pada Rabu (29/1). Kejadian banjir, tanah longsor, sambaran petir, hingga rumah ambruk, terjadi di sejumlah tempat di Kota Tasikmalaya.
Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Harisman mengatakan, pihaknya menerima empat laporan kejadian bencana akibat cuaca ekstrim. Pertama, fodasi rumah milik warga di Kampung Leuwi Malang, Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, mengalami longsor.
"Longsor itu mengakibatkan rumah bangunan rumah miring," kata dia, Rabu.
Sementara itu, pada Rabu sore terjadi hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang dan petir. Akibatnya, terjadi luapan air yang membanjiri Kampung Desa Kolot, Kelurahan Sambong Jaya, Kecamatan Mangkubumi, sekira pukul 17.30 WIB. Sedikitnya, 15 rumah tergenang air dengan ketinggian rata-rata 50 sentimeter.
Harisman mengatakan, BPBD telah melakukan penangan dengan menyedot air di wilayah itu. Namun, hingga Rabu malam air masih menggenangi sebagian rumah warga.
Hujan deras yang terjadi pada Rabu sore taj hanya menyebabkan banjir. Satu rumah warga di Kampung Gunung Reog, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, tersambar petir. Selain itu, satu rumah warga di Kampung Gunung Kanyere, Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari, juga dilaporkan roboh.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut," kata dia.
Harisman menambahkan, pihaknya masih melakukan penanganan untuk menyedot air yang menggenang belasan rumah di Kelurahan Sambongjaya, hingga Rabu malam. Selain itu, BPBD akan terus melakukan pemantauan di 10 kecamatan dan 69 kelurahan di Kota Tasikmalaya.