Rabu 29 Jan 2020 19:57 WIB

PDAM Tirta Kajen Baru Layani 11 Persen Rumah Warga

Kapasitas PDAM Tirta Kajen seharusnya bisa melayani 80 persen warga Pekalongan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Pipa PDAM (ilustrasi)
Foto: Wordpress
Pipa PDAM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Target pelanggan yang harus dipenuhi PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Kajen di Kabupaten Pekalongan masih cukup besar. Bupati Asip Kholbihi menyebutkan, hingga saat ini PDAM milik Pemkab tersebut baru melayani 16,5 ribu Sambungan Rumah (SR) atau sekitar 11 persen dari total rumah warga.

''Idealnya, PDAM Tirta Kajen bisa melayani 116 ribu SR atau setara dengan 80 persen populasi masyarakat di Kabupaten Pekalongan. Jadi masih sangat besar terget yang harus dicapai PDAM,'' jelas Bupati, Rabu (29/1).

Baca Juga

Dia mengakui, agar target layanan PDAM tersebut bisa terpenuhi, dibutuhkan biaya yang cukup besar. Namun Bupati menyatakan, target ini akan terus diupayakan secara bertahap melalui berbagai pola. ''Ada pola yang kita biayai sendiri,  pola kerjasama dengan pihak ketiga dan bantuan pemerintah pusat maupun provinsi,'' katanya.

Bupati memperkirakan, agar target sambungan 80 persen rumah tersebut bisa terpenuhi, dibutuhkan biaya investasi sebesar hampir Rp 1,2 triliun. ''Jumlah ini memang sangat besar, tetapi sudah ada beberapa yang berminat,'' katanya.

Untuk itu, katanya, saat ini sedang mempelajari aspek regulasinya agar tidak bertentangan dengan aturan. ''Yang pasti, PDAM Tirta Kajen dan juga Pemkab, punya komitmen untuk melayani sebaik mungkin terhadap pelanggan,'' tegasnya.

Khusus tahun 2020, Bupati menyatakan Pemkab sudah membuat timeline untuk menambah 3.500 SR. Dengan target ini, dia berharap hingga akhir tahun 2020 sudah ada sekitar 20 ribu SR yang terlayani PDAM.

Dalam kegiatan capacity building kinerja PDAM Tirta Marta, Bupati juga meminta agar petugas pencatat meter PDAM, tidak hanya mencatat meteran penggunaan air pelanggan. Lebih dari itu, juga harus mencatat komplain yang disampaikan pelanggan.

''Selama ini, mekanisme komplain konsumen PDAM harus melalui rantai yang cukup panjang. Hal ini menyebabkan keluhan pelanggan, membutuhkan waktu lama untuk segera ditangani,'' katanya.

Intinya, kata Bupati, pelanggan ini adalah raja. PDAM harus bisa mempersiapkan segala sesuatu untuk mempermudah pelayanan, dan memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Direktur PDAM Tirta Kajen Nur Wachid, menyatakan mencapai target sambungan baru pelanggan PDAM, dibutuhkan sumber air baku yang cukup besar. ''Untuk itu, kita sudah petakan beberapa mata air dan sungai yang bisa digunakan sebagai air baku PDAM. Kita juga sudah urus perizinannya ke Pusdataru,'' ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement