Rabu 29 Jan 2020 18:28 WIB

Pemerintah Aceh Imbau Mahasiswa di China tak Resah

Ada 12 mahasiswa Aceh yang berada di Kota Wuhan.

Mahasiswi asal Aceh, Maulida (kedua kiri) bersama penumpang lainnya menjalani pemeriksaan kesehatan sesampai dari kota Kaifeng, Cina saat tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Rabu (29/1/2020).
Foto: Antara/Ampelsa
Mahasiswi asal Aceh, Maulida (kedua kiri) bersama penumpang lainnya menjalani pemeriksaan kesehatan sesampai dari kota Kaifeng, Cina saat tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Rabu (29/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh mengingatkan 12 mahasiswa Aceh yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China untuk menjaga kesehatan serta tidak resah dalam menjalani situasi isolasi yang diberlakukan otoritas setempat. "Jangan stres, asupan gizi dijaga, pakai masker kemana pun dan higenis jangan lupa," kata Kepala Dinas Sosial Alhudri berpesan melalui sambungan telpon dengan mahasiswa Aceh di Wuhan, Rabu (29/1).

Kota Wuhan merupakan kota pertama yang terjangkit virus corona, sehingga otoritas setempat memberlakukan kebijakan isolasi bagi daerah tersebut. Setiap orang dilarang masuk dan keluar dari kota setempat. Ada 12 orang mahasiswa Aceh tersebut berada di Wuhan, dan terpaksa harus mengurung diri dalam asrama mereka di sana selama masa isolasi, dan harus didukung ketersediaan logistik yang cukup.

Baca Juga

"Tolong jangan keluarkan statement yang meresahkan keluarga yang ada di Aceh. Karena kalau resah keluarga kasihan, tolong jaga kesehatan," katanya, berpesan.

Pemerintah Aceh, kata dia, juga telah mengirim uang sebanyak Rp 100 juta untuk mahasiswa Aceh di Wuhan, yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan logistik mereka. Pengiriman uang tersebut dilakukan dalam dua tahap. Pada hari ini pemerintah menyalurkan uang tahap kedua, dan beberapa hari sebelumnya dilakukan pengiriman uang tahap pertama.

"(Kondisi) mereka sehat semua, artinya tahap kedua (uang) sudah dia terima, artinya mereka merasa termotivasilah. (Kalau Rp 50 juta habis) tentu kita upayakan lagi tidak ada batasnya untuk kemanusiaan," katanya.

Sementara itu, Alfi Rian Tamara mahasiswa asal Aceh Utara yang menempuh pendidikan di China mengatakan mereka dalam keadaan sehat. Kata dia, kondisi di Wuhan korban terjangkit virus corona semakin bertambah.

"Imbauan dari rumah sakit (di Wuhan) hari ini tidak boleh keluar kamar. Dan kita komunikasi setiap hari telpon orang tua, yakinkan orang tua kalau kita sehat-sehat saja," katanya kepada Alhudri. Para mahasiswa tersebut juga berterimakasih kepada Pemerintah Aceh yang telah melakukan reaksi cepat dalam penanggulangan penyebaran wabah itu terhadap mahasiswa Aceh di China.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement