REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis wilayah Cekungan Bandung, mencakup Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat, terbebas dari banjir pada 2021 mendatang. Optimistisme ini didasarkan pada rampungnya pembangunan sistem pengendali banjir di Hulu Citarum sebelum akhir 2020.
Untuk saat ini, terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung sudah bisa dioperasikan. Proyek lanjutan yang masih harus dirampungkan adalah normalisasi hulu sungai, pembangunan embung, kolam retensi, dan pembangunan pathway Cisangkuy.
"Masih jadi PR yakni 1 sodetan dan 1 kolam retensi. Kalau ini sudah bisa selesai, insya Allah setelah tahun 2020 ini banjir-banjir yang dulunya selalu terjadi di cekungan Bandung, tidak terjadi pada tahun-tahun setelah 2020 ini," jelas Jokowi dalam peresmian Terowongan Nanjung, Rabu (29/1).
Jokowi juga mengutip data pemerintah provinsi Jawa Barat yang menyebut bahwa fungsional terowongan Nanjung dan Curug Jompong berhasil menekan angka terdampak banjir di Dayeuhkolot. Bila dulu area terdampak banjir mencakup 490 km persegi, pascaoperasional Terowongan Nanjung ini area terdampak banjir hanya 80 km persegi. Sementara jiwa terdampak, ikut menurun dari biasanya sekitar 159 ribu jiwa menjadi 70 ribu jiwa.
Presiden menambahkan, pengendalian banjir di hilir akan menyusul dilakukan setelah wilayah hulu rampung dibangun. Tak hanya itu, presiden juga menekankan pentingnya rehabilitasi dan reboisasi kawasan hutan di wilayah hulu. Menurutnya, pengendalian banjir tak akan optimal tanpa perbaikan ekosistem di hulu.
"Pekerjaan besar yang satu per satu kita selesaikan sehinga sekali lagi kita harapkan dengan selesainya di akhir 2020 ini, ke depan banjir benar-benar bisa kita minimilisasi di kawasan Bandung," katanya.