REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasar Beringharj, Yogyakarta direncanakan untuk menuju pasar halal. Hal ini diinisiasi oleh Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY bersama Halal Club Yogyakarta (HCY).
Sekretaris Umum (Sekum) MES DIY, MB Hendrianto, mengatakan rencana mewujudkan Beringharjo menuju pasar halal ini berasal dari keinginan pelaku usaha yang ada. Pelaku usaha tersebut, katanya, menginginkan Beringharjo dijalankan secara halal.
"Tren halal itu menjadi tren global. Mereka yakin dengan halal itu segalanya menjadi lebih baik. Dari segi ekonomi juga begitu," katanya kepada Republika di Bank Indonesia (BI) DIY, Yogyakarta, Selasa (28/1).
Ia menjelaskan konsep halal ini sangat tepat untuk diterapkan di DIY, khususnya di Beringharjo. Sebab, identitas kultural DIY identik dengan Kesultanan.
"Yogya adalah Kesultanan yang otomatis semuanya halal. Seharusnya ada jaminan dari pemerintah. Halal ini juga terkait dengan brand. Konsumen jadi lebih secure. Sebagai destinasi utama, Yogya itu wajib (menerapkan konsep halal)," jelasnya.
Untuk mewujudkan Beringharjo sebagai pasar halal, pihaknya pun telah melakukan berbagai focus group discussion (FGD) dengan pemangku kepentingan. Salah satunya yang digelar di BI DIY, Yogyakarta, Selasa (28/01) yang mendatangkan berbagai narasumber baik dari instansi pemerintah maupun asosiasi-asosiasi.
Konsep Beringharjo menuju pasar halal ini masih harus lebih dimatangkan sehingga pada saat pelaksanaannya nanti tidak ada masalah. Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan edukasi terkait pasar halal ini kepada masyarakat.
"Ini baru tahap awal. Tetapi memang konsep praktisnya itu harus dipikir ulang. Strateginya sepertinya seperti apa harus dipikir lebih matang," katanya.
Sebelum menerapkan Beringharjo menuju pasar halal, konsep yang telah dimatangkan akan disampaikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam hal ini kepada Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Diharapkan konsep ini disetujui dan segera dilakukan uji publik.
Ketua HCY Mursida Rambe mengatakan pihaknya akan memulai mengenalkan konsep pasar halal. Terlebih, DIY merupakan tujuan destinasi banyak wisatawan baik domestik maupun internasional.
"Kalau kita tidak menyambut itu, kita takut ketinggalan juga. Kalau ketinggalan, nanti Yogya apa yang mau dijual. Karena kita yang dijual salah satunya wisata," ujarnya.
Dalam pembentukan pasar halal ini di Beringharjo, pihaknya memanfaatkan momen Jogja Heboh 2020 yang digelar Februari nanti. Pihaknya akan memanfaatkan momen tersebut untuk mengenalkan dan menyosialisasikan konsep ini kepada masyarakat.
Untuk itu, sebelum konsep ini disampaikan kepada Pemkot Yogyakarta dan dikenalkan kepada masyarakat, perlu adanya pematangan konsep. Melalui FGD yang dilakukan, ia berharap konsep yang dirancang dapat lebih matang.
"HCY belum memiliki konsep yang cukup baik. Kami butuh saran dari samua pihak. Ini tidak akan berat jika kita pikul bersama," kata Mursida.