REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petani di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menanam kedelai dengan sistem tumpang sari. Cara ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian di wilayah setempat.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Rowokangkung Sudarono mengatakan benih komoditas kedelai yang ditanam tersebut berasal dari pemerintah yang diperuntukkan bagi petani yang ada di wilayah itu.
"Kecamatan Rowokangkung mendapat bantuan benih kedelai sebanyak 3,15 ton yang diperuntukkan bagi 70 hektare lahan sawah petani," katanya dalam kegiatan penanaman benih komoditas kedelai secara simbolis di pematang sawah Kelompok Tani (Poktan) Sahabat Tani, di Dusun Selok Ondung, Desa Sumbersari, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Selasa (28/1).
Kegiatan penanaman benih kedelai secara simbolis tersebut dihadiri oleh Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, Forkopimcam Rowokangkung, dan Ketua Poktan se-Kecamatan Rowokangkung.
"Semoga dengan bantuan tersebut, pendapatan petani dapat bertambah, sehingga dapat menunjang peningkatan kesejahteraan petani di wilayah Kecamatan Rowokangkung," tuturnya.
Sementara Danramil 0821/16 Rowokangkung Kapten Czi Heri Cahyono mengatakan petani diminta menggalakkan sistem tanam tumpang sari di lahan sawah untuk mendukung peningkatan produksi hasil pertanian.
"Dengan menggalakkan sistem tumpang sari di lahan sawah, maka nantinya dapat mendukung peningkatan hasil panen, sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan program ketahanan pangan nasional," katanya.
Sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), lanjutnya, selain melaksanakan tugas kemiliteran, pihaknya juga bertugas mendampingi dan membantu petani dalam upaya meningkatkan hasil panen di wilayah itu.
"Dengan menanam kedelai di sepanjang pematang sawah, diharapkan hasilnya dapat menambah pendapatan petani, sehingga tujuan program Ketahanan Pangan Nasional dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai, khususnya di wilayah Kecamatan Rowokangkung," ujarnya.