Selasa 28 Jan 2020 20:37 WIB

Senator Minta Penerbangan dari dan ke Cina Ditutup Sementara

Senator DKI Jakarta meminta penerbangan dari dan ke Cina ditutup sementara.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Fahira Idris
Foto: ANTARA FOTO
Fahira Idris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Fahira Idris menyarankan agar pemerintah menutup sementara penerbangan dari dan menuju Cina. Hal itu untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.

Fahira mengatakan, hingga saat ini sudah ada 13 negara yang mengonfirmasi adanya temuan kasus virus corona. Maka ia menyarankan agar Pemerintah tidak hanya menutup penerbangan dari dan menuju Wuhan.

Baca Juga

"Baiknya untuk sementara Pemerintah segera menutup penerbangan dari dan menuju seluruh wilayah Cina. Tidak hanya yang dari dan menuju Wuhan, sampai penyebaran virus ini benar-benar bisa ditangani," ujar senator asal Jakarta tersebut, Senin (27/1).

Oleh karena itu, kata Fahira, langkah penutupan ini secepatnya harus tempuh sebagai langkah preventif. Hal itu untuk menangkal jangan sampai terjadi perpindahan virus ke Indonesia. Maka harus dilihat bahwa kasus virus corona ini murni sebagai bencana.

"Sehingga usulan kebijakan penutupan penerbangan dari dan ke China tidak ditafsirkan macam-macam apalagi menimbulkan perselisihan," katanya.

Fahira juga berharap Presiden segera memerintah kementerian terkait, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan dan lembaga terkaitnya segera berkoordinasi. Tentunya untuk segera mengeluarkan kebijakan menutup sementara semua penerbangan dari dan menuju seluruh wilayah Cina.

"Sekali lagi ini untuk hanya sementara. Setelah semuanya kembali kondusif, penerbangan dari dan ke China harus dibuka kembali," ucapnya.

Kemudian, lanjut Fahira, hal penting lainnya yang juga harus mendapat perhatian adalah pemerintah mencari solusi bagi WNI yang ada Cina terutama di Wuhan. Tidak hanya itu, ia juga meminta agar sedapat mungkin mereka harus dievakuasi ke luar Wuhan.

 

Sebelumnya virus corona diduga kuat berasal dari Wuhan, Cina tengah menjadi perhatian masyarakat internasional. Virus dengan karakteristik mirip SARS dan memiliki risiko kematian ini telah menyebar ke berbagai negara. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement