REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Seorang penumpang pesawat maskapai penerbangan Wings Air dengan tujuan penerbangan Kupang-Ende bernama Darius Ruru (52) dilaporkan lemas dan meninggal dunia di bandara El Tari Kupang, Selasa (28/1) pagi. Humas PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang Dadang Jaka Ruliawan di Kupang, Selasa (28/1) membenarkan hal tersebut dan mengatakan bahwa kondisi Darius menurut keterangan keluarga awalnya sehat-sehat saja. "Kondisinya sudah mulai lemas usai berjalan menuju ke pesawat Wings Air," kata Dadang.
Setelah masuk ke dalam pesawat, penumpang langsung diarahkan oleh awak kabin maskapai penerbangan itu untuk segera diberikan pertolongan karena kondisi penumpang sudah tak sadarkan diri. Darius yang sudah tak sadarkan diri kemudian diantar oleh petugas bandara ditemani keluarganya menuju ke ruang karantina kesehatan untuk diberikan pertolongan lebih lanjut. "Saat tiba korban langsung ditangani oleh dokter dari KKP yang saat itu dijaga oleh dr. Sintia," tambah dia.
Proses pertolongan berlangsung selama kurang lebih 30-an menit. Namun setelah diperiksa dr. Sintia mengaku bahwa tak bisa memberikan pertolongan lagi ke Darius karena nyawanya sudah tak bisa tertolong.
Sementara itu dari informasi dari petugas KKP yang bertugas di bandara El Tari, penumpang sendiri sebelum berangkat tidak melaporkan kondisi kesehatan atau melaporkan riwayat kesehatannya ke petugas KKP. "Penumpang sempat dibawa ke KKP, tetapi saat sampai di ruangan sudah tak tertolong lagi. Ia meninggal begitu cepat yakni pada pukul 08.45 WITA setelah pada pukul 08.30 WITA dibawa ke ruangan," kata dokter dari KKP ini.
Dari hasil penggalian informasi, korban juga diketahui tak ada riwayat perjalanan ke luar negeri terutama daerah endemis dalam waktu dua pekan terakhir. Sementara itu Kasat reskrim Polres Kupang Kota Iptu Hasri Jaha mengatakan, menurut keterangan istri korban saat cek in, korban bersama isterinya, Geno Veva dinyatakan sehat. Namun, setelah boarding, korban merasa pusing dan lemas.
"Awalnya korban merasa pusing dan lemas. Dibantu tim kesehatan bandara namun tak terselamatkan dan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus ULI Kupang," katanya.
Polisi pun berusaha melakukan visum luar tubuh, namun tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi berusaha untuk melakukan otopsi namun pihak keluarga sendiri, kata Hasri, menolaknya.