Selasa 28 Jan 2020 17:40 WIB

Satpol PP Jepara Tingkatkan Patroli Pelajar Bolos

Satpol PP Jepara meningkatkan patroli dengan sasaran pelajar yang membolos

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang membolos sekolah diamankan petugas di kantor Satpol PP. Satpol PP Jepara meningkatkan patroli dengan sasaran pelajar yang membolos. Ilustrasi.
Foto: Antara/Rahmad
Sejumlah pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang membolos sekolah diamankan petugas di kantor Satpol PP. Satpol PP Jepara meningkatkan patroli dengan sasaran pelajar yang membolos. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Jepara meningkatkan patroli dengan sasaran pelajar yang membolos. Patroli menyasar pada pelajar yang kedapatan berada di sejumlah objek wisata atau tempat nongkrong saat jam sekolah. Patroli ini bertujuan menekan potensi kenakalan remaja.

"Kami mencatat sudah berulang kali mengamankan pelajar yang kedapatan bolos saat jam pelajaran," kata Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Jepara Anwar Sadat di Jepara, Selasa (28/1).

Baca Juga

Menurut dia, selama Januari 2020 tercatat ada 11 pelajar yang diamankan. Mereka kedapatan bermain di objek wisata Teluk Awur Kecamatan Tahunan, Jepara, saat jam sekolah. "Dari 11 pelajar yang diamankan, tiga di antaranya merupakan siswi Madrasah Aliyah di Mayong," katanya.

Hari ini (28/1), kata dia, ada delapan pelajar yang semuanya merupakan siswa MTs Negeri dari Kabupaten Demak. "Pelajar Madrasah Aliyah yang membolos dan bermain di pantai beralasan karena gurunya dianggap bersikap diskriminatif terhadap siswa, sedangkan delapan pelajar MTs beralasan karena telat masuk sekolah," ujarnya.

Para pelajar tersebut sepakat tidak masuk sekolah untuk pergi ke Pantai Teluk Awur Jepara dengan mengendarai sepeda motor. Mereka kemudian didata dan dilaporkan ke sekolah agar sekolah mengetahui ada siswanya yang membolos.

"Mereka juga kami berikan pembinaan bahwa saat jam sekolah tidak boleh keluar sekolah tanpa ada kepentingan sekolah. Terlebih lagi bermain di pantai dengan berseragam sekolah," ujarnya.

Ia menegaskan semua pelajar yang kedapatan di luar jam sekolah entah ada indikasi tindakan kriminal atau tidak tetap akan dirazia. Anwar menambahkan dalam razia sebelumnya juga menemukan pelajar yang kedapatan membawa obat-obatan yang masuk ke dalam daftar G, sehingga dipanggilkan pihak kepolisian untuk diberikan pembinaan.

Menurut dia, razia pelajar bolos sekolah memang cukup efektif untuk menekan siswa bolos karena banyak sekolah yang mendukung tindakan tersebut. Bahkan, lanjut dia, ada sekolah yang memberikan efek jera terhadap siswanya yang kedapatan membolos dengan meminta Satpol PP mengantarkan ke sekolah kemudian disambut semua siswa di sekolah.

"Harapannya, sanksi moral tersebut memberikan efek jera agar tidak ada yang membolos," ujarnya.

Zaki, siswa kelas IX MTs Negeri di Demak mengatakan terpaksa membolos karena pintu gerbang sekolah sudah ditutup saat dirinya terlambat masuk sekolah. Biasanya, kata dia, ketika tetap masuk sekolah akan mendapatkan sanksi berlari keliling lapangan, kemudian masih harus membayar denda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement