Selasa 28 Jan 2020 14:35 WIB

Enam Kecamatan di Kabupaten Bandung Masih Terendam Banjir

BNPB menyebut ketinggian muka air di enam kecamatan di Bandung itu 10 hingga 200 cm

Rep: Mabruroh/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga melintas di genangan banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (26/1/2020).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Warga melintas di genangan banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (26/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam kecamatan di Kabupaten Bandung masih terendam banjir sejak Kamis (23/1) hingga Selasa (28/1). Enam kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Majalaya dan Kecamatan Ciparay.

"Ketinggian muka air rata-rata 10 hingga 200 sentimeter (cm)," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo dalam siaran pers, Selasa (28/1).

Menurut Agus, dari enam kecamatan jumlah pengungsi sebanyak 3.882 jiwa mengungsi. Adapun mereka yang terdampak banjir sebanyak 18.046 KK/59.917 jiwa.

Warga mengungsi di Aula Desa Dayeuhkolot, di Masjid Ashofia, Masjid Baitu Haq, Masjid Al-Musofa, Masjid Argadinata, Masjid Al-Barokah, Shelter Parunghalang, Gedung INKANAS Baleendah dan sejumlah pengungsian lainnya yang tersebar di beberapa kecamatan.

Sedangkan untuk kerugian akibat banjir tersebut meliputi, 13.881 rumah warga, 23 Sekolah, 79 Tempat Ibadah, 18 Fasilitas Umum dan 278 hektar sawah. Selain itu akses Jalan Andir menuju Ketapang masih terendam dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, BPBD Kabupaten Bandung dan tim gabungan serta dari unsur TNI/Polri terus memantau ketinggian muka air dan melakukan assesment ke lokasi kejadian. Selain itu, bantuan logistik seperti sembako dan sejumlah barang penunjang kebutuhan lainnya terus dikirimkan kepada para pengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement