Selasa 28 Jan 2020 13:17 WIB

Antisipasi Virus Corona, Warga Bandung Diminta Waspada

Masyarakat Kota Bandung tak perlu panik khawatir berlebihan tapi tetap harus waspada.

Rep: Muhammad Fauzi Rdwan/ Red: Andi Nur Aminah
Terkait mewabah virus corona, sejumlah penumpang pesawat mengenakan masker di Bandar Udara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Senin (27/1).
Foto: Abdan Syakura_Republika
Terkait mewabah virus corona, sejumlah penumpang pesawat mengenakan masker di Bandar Udara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Senin (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan penyebaran virus Korona di Indonesia belum ditemukan warga yang positif terpapar. Namun begitu, pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih waspada mengantisipasi virus Korona yang tengah mewabah di seluruh dunia.

"Masyarakat Kota Bandung tidak perlu panik khawatir berlebihan tapi tetap harus waspada," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, dr Rosye Arosdiani Apip di Balaikota Bandung, Selasa (28/1).

Baca Juga

Menurutnya, penyebaran virus Korona yang berasal dari Wuhan, China saat ini sudah tersebar di 18 negara dan menginfeksi 2,927 orang jiwa. Ia mengatakan, awal mula penyebaran virus dari hewan ke manusia dan berdasarkan World Health Organization (WHO) menyebar dari manusia ke manusia.

"Gejalanya batuk, pilek, demam, saluran pernapasan terganggu dan ada sesak. Kuncinya ada bepergian ke daerah endemis terkonfirmasi positif virus Korona," katanya.

Menurutnya, penularan virus Korona melalui percikan bersin dan batuk yang tidak ditutup. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar warga jika batuk dan bersin menggunakan etika batuk yaitu menutup hidung dan mulut dengan menggunakan tisu.

Rosye mengatakan di Indonesia sendiri dan Bandung belum dinyatakan ada positif terpapar virus Korona meski terdapat dua pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) yang diduga terpapar virus tersebut. Dimana, mereka tengah diperiksa laboratorium dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan positif atau tidak.

"Upaya yang dilakukan yaitu pintu masuk (bandara) Husein di sana dipasang termal scanner dan kartu kewaspadaan terhadap penyakit," katanya.

Ia pun mengimbau masyarakat berperilaku hidup sehat dengan mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik sehabis melakukan aktivitas apapun serta memakai masker. Menurutnya, membedakan terpapar virus Korona dengan infeksi saluran pernapasan akut yaitu Korona lebih progresif membuat turun kondisi tubuh dan menginfeksi paru-paru dan memiliki riwayat bepergian ke luar negeri.

"Jika ada gejala seperti itu (batuk, bersin, sesak dengan cepat) segera datang ke fasilitas puskesmas dan rumah sakit terus melapor dan kami tindaklanjuti pemantauan," katanya.

Pihaknya pun katanya mengintruksikan kepada petugas puskesmas dan rumah sakit untuk melakukan kewaspadaan dini. Ia mengatakan saat ini pihaknya belum membentuk posko khusus membahas virus Korona namun sudah mempunyai grup media sosial melibatkan seluruh instansi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement