REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Manajer Marawa Tour & Travel Darmawi mengatakan, pihaknya telah membatalkan rencana kedatangan gelombang kedua rombongan turis asal China ke Sumatra Barat. Menurut Darmawi, pembatalan dilakukan sementara waktu karena besarnya penolakan warga setempat terkait kewaspadaan penularan virus corona yang sedang mewabah di Negeri Tirai Bambu itu.
"Yang pasti penerbangan kedua pada 31 Januari sudah kami batalkan," kata Darmawi, Senin (27/1).
Darmawi memahami penolakan dari warga Sumatra Barat terhadap kedatangan turis asal China untuk keamanan dan keselamatan dari ancaman virus corona yang mudah menular dan mematikan. Saat ini, Marawa Tour & Travel sedang mengurus pemulangan gelombang pertama lebih awal dari jadwal semula.
Gelombang pertama turis asal China berasal dari Kota Kunming. Mereka sudah menjalani rangkaian perjalanan wisata sejak Ahad (26/1).
Sebanyak 150 anggota rombongan turis asal China itu semula diagendakan berkunjung ke Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang, dan Kabupaten Pesisir Selatan. Baru dua hari berada di Ranah Minang, rombongan turis ini mendapatkan penolakan dari warga.
Jadwal kunjungan ke kabupaten Tanah Datar dibatalkan Pemkab karena desakan dari warga. "Kami sangat memahami kondisi ini dan berusaha untuk yang terbaik," ujar Darmawi.
Pihak Marawa Tour & Travel sudah bertemu dengan pemerintah provinsi Sumbar untuk membicarakan situasi terkini dan teknis kepulangan wisatawan China kembali ke kampung halamannya. Darmawi menilai, kedua belah pihak membicarakan persoalan ini dengan baik-baik demi kebaikan bersama.
"Niat baik pransangka baik, bersama untuk nagari makin baik," kata Darmawi.