REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Merespons beredarnya isu beras plastik, Satuan Tugas (Satgas) pangan Kabupaten Batanghari melakukan Inspeksi mendadak ke sejumlah agen beras, Senin. Terdapat tiga kecamatan yang menjadi lokasi sidak yakni Kecamatan Muarabulian, Kecamatan Muara Tembesi, dan Kecamatan Maro Sebo Ulu.
Satgas yang berjumlah tiga kelompok menyisir beberapa pedagang dan agen beras di pasar tradisional maupun swalayan. Tim juga mengambil sampel untuk di uji di laboratorium.
Kasubag perencanaan pengawasan ekonomi mikro kecil bagian ekonomi Setda Batanghari, Azmiyat, mengatakan dari hasil sidak yang dilakukan ada sembilan merek dari sampel beras yang ambil untuk diuji. "Salah satu sampel beras yang kita ambil itu yang bermerek luar negeri. Hal itu dilakukan untuk memastikan tidak adanya kandungan plastik pada beras yang dijual di tengah masyarakat khususnya masyarakat di Kabupaten Batanghari,” kata Azmiyat.
Uji laboratorium dilakukan karena mereka kesulitan untuk membedakan mana yang beras plastik dan mana yang bukan. Uji laboratorium tersebut penting dilakukan untuk mengetahui secara pasti kandungan pada beras.
Sebab, jika dilihat secara kasat mata beras yang di perjualbelikan tersebut sulit untuk dinyatakan positif beras plastik. Karenanya perlu dilakukan pengujian lebih mendalam oleh tim ahli untuk tahu kandungan beras.
Sebelumnya, isu beras plastik ini mencuat di Kendari, Sulawesi Tenggara. Pemkab Batanghari melalui Tim Satgas Pangan Batanghari tidak mau kecolongan dengan langsung bergerak cepat melakukan sidak di beberapa tempat.