Senin 27 Jan 2020 13:42 WIB

Jokowi Akui tak Mudah Antisipasi Corona

Jokowi menyebut saat masa inkubasi, panas tubuh tak bisa terdeteksi dengan pemindai.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah terus melakukan upaya antisipasi terhadap penyebaran virus corona di Indonesia.

Pengawasan, kata Jokowi, dilakukan lebih ketat di pintu-pintu kedatangan penumpang pesawat dari China. Meski begitu, Jokowi mengaku bahwa langkah ini bukan perkara mudah.

Baca Juga

"Ini bukan sesuatu yang mudah karena pada masa inkubasi itu panas kadang-kadang tidak bisa terdeteksi dengan scanner yang kita miliki, semua negara juga mengalami hal yang sama. Yang paling penting hati-hati, waspada, terhadap gejala yang ada," jelas Presiden Jokowi usai memimpin rapat terbatas di PT PAL Indonesia, Senin (27/1).

Berdasarkan catatan Pemerintah China, jumlah orang yang meninggal di China oleh virus Corona telah meningkat menjadi 80 orang, dengan hampir 3.000 orang dinyatakan terinfeksi. Kota Wuhan di provinsi Hubei yang merupakan sumber wabah, sedang diisolasi dan beberapa kota memberlakukan larangan perjalanan.

photo
Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.

Seperti dilansir BBC, pejabat departemen kesehatan setempat mengatakan pada Senin (27/1) bahwa jumlah kematian di Provinsi Hubei telah meningkat dari 56 menjadi 76 orang. Empat kematian terdeteksi di tempat lain.

Jumlah keseluruhan kasus yang dikonfirmasi di China adalah 2.744 orang. Media pemerintah mengatakan lebih dari 300 orang sakit parah.

Sebanyak 41 kasus lainnya telah dikonfirmasi di luar negeri, termasuk di Thailand, Amerika Serikat, dan Australia. Tidak ada kematian di luar China.

Virus Corona menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut yang parah dan tidak ada obat atau vaksin khusus. Sebagian besar kematian melibatkan orang tua atau mereka yang memiliki masalah pernapasan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement