Senin 27 Jan 2020 00:17 WIB

Aceh Buka Posko Komunikasi Virus Corona

Setidaknya 12 mahasiswa Aceh masih beradai di daerah terisolir Wuhan.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke tangan pengunjung sebuah supermarket di kota Wuhan, Sabtu (25/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan sebagai pusat penyebaran virus Corona yang telah menginfeksi sekitar ratusan warga Wuhan dan menewaskan puluhan lainnya.
Foto: Chinatopix via AP
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke tangan pengunjung sebuah supermarket di kota Wuhan, Sabtu (25/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan sebagai pusat penyebaran virus Corona yang telah menginfeksi sekitar ratusan warga Wuhan dan menewaskan puluhan lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh membuka posko komunikasi guna mempermudah pemantauan informasi mahasiswa Aceh yang terisolir di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, virus Corona.

Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdul Gani mengatakan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah menginstruksikan kepada seluruh pejabat Aceh untuk siaga satu, terkait penyebaran virus Corona di Wuhan, China.

Baca Juga

"Plt Gubernur Aceh telah mengambil kebijakan terkait dengan wabah virus Corona yang bersumber di Wuhan, China, dengan mengintruksikan kepada seluruh penjabat Aceh untuk siaga satu mengingat ada mahasiswa Aceh yang sedang berada di Wuhan," katanya di Banda Aceh, Ahad.

Dia menyebutkan posko itu dibuka untuk mempermudah jalinan komunikasi Pemerintah Aceh dengan mahasiswa di China, yang khususnya Wuhan. Posko itu berpusat di Dinas Sosial Aceh dan Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta.

Menurut Saifullah, Plt Gubernur Aceh telah menunjuk asisten dua Pemerintah Aceh Teuku Ahmad Dadek sebagai koordinator tim percepatan penanggulangan wabah Corona di China, mengingat ada mahasiswa Aceh berada di China.

Anggota tim percepatan itu yakni Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif, Kepala Pelaksana BPBA Sunarwadi serta Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi.

"Pemerintah Aceh juga memastikan bahwa logistik masyarakat Aceh di Wuhan bisa terjamin. Jika ada kesempatan untuk evakuasi maka kita harapkan mereka segera dikeluarkan dari sana," ujarnya.

Menurut dia, berdasarkan keterangan dari Alfi, salah seorang mahasiswa Aceh yang berada di Wuhan, bahwa ada sebanyak 12 mahasiswa Aceh masih dalam kondisi teriosilr di Wuhan.

"Sebanyak 12 mahasiswa Aceh itu dibawah pantauan Pemerintah Aceh, dan akan mendukung kebutuhan logistik mereka. Alfi juga menyampaikan pesan kepada keluarga di Aceh agar tetap tenang dan mereka juga semuanya dalam keadaan sehat," katanya.

Berikut 12 nama mahasiswa Aceh di Wuhan, China:

1. Fadil - CCNU, Wuhan - Aceh Utara

2. Siti Mawaddah - Huda, Wuhan - Sigli

3. Alfi Rian - WUT, Wuhan - Aceh Utara

4. Ory Safwar - CCNU, Wuhan - Banda Aceh

5. Siti sahara - WHUT, Wuhan - Aceh Tenggara

6. Hayatul-HUST, Wuhan - Lhoksumawe

7. Maisal- HUST , Wuhan - Aceh Besar

8. Jihadullah -WHU, Wuhan - Banda Aceh

9. Ita Kurniawati- WHU, Wuhan - Nagan Raya

10. Agus - zhongnan, Wuhan- Sabang

11. Intan Maghfirah - JISU CC - Banda Aceh (Sekarang di Wuhan )

12. Sapriadi - JISU CC Meulaboh

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement