Ahad 26 Jan 2020 00:56 WIB

Kru Lion Air dari Guangzhou Diisolasi di RS Kandouw Manado

Kru Lion Air diisolasi untuk pengamanan meski belum berstatus suspect Corona.

Rep: Antara, Mabruroh/ Red: Andri Saubani
Sejumlah penumpang menuju ke pesawat Lion Air di Bandara Internasional Sam Ratulangi, kota Manado, Sulawesi Utara. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Fiqman Sunandar
Sejumlah penumpang menuju ke pesawat Lion Air di Bandara Internasional Sam Ratulangi, kota Manado, Sulawesi Utara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Seorang kru maskapai Lion Air rute rue penerbangan Manado-Guangzhou (China) diisolasi di RS Kandouw Manado, Sulawesi Utara (Sulut), karena mengalami pilek. Kru Lion Air tersebut, diisolasi sekitar pukul 14.30 ke RS.

"Dia seorang penerjemah yang selalu mendampingi turis. Tadi malam dia turun dari Guangzhou dan terdeteksi personel Kantor Kesehatan Pelabuhan, suhu tubuhnya tidak sampai 38 derajat Celcius," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, dr Steaven Dandel di Manado, Sabtu (25/1).

Baca Juga

Kru Lion air tersebut kemudian diharapkan segera melaporkan ke petugas medis apabila ada gejala sesuatu yang mencurigakan. "Tadi pagi dia melapor mengalami pilek, namun dia tidak demam dan tidak ada pneumonia atau radang paru-paru," ujarnya.

Steaven menjelaskan, kriteria suspect virus Corona ada tiga hal. Pertama harus demam, kemudian harus batuk, pilek serta nyeri tenggorokan, dan ketiga radang paru-paru atau pneumonia.

"Dia kami sudah isolasi di RS Kandouw demi keamanan, istilahnya jangan sampai jadi sumber penularan ke tempat lain. Sekarang kondisinya sehat, suhu tubuhnya 36 derajat Celsius, hanya pilek dan tidak ada tanda-tanda pneumonia," terangnya.

Dia menegaskan kembali, tindakan isolasi dilakukan hanya untuk pengamanan dan konfirmasi. "Dia belum termasuk suspect Corona, hanya dalam pengawasan," ujarnya.

Maskapai Lion Air membuka penerbangan sewa langsung ke delapan kota di China. Hangzhou menjadi kota ke delapan (baru dibuka penerbangan) setelah Shanghai, Tianjing, Nanjing, Xi an, Changsha, Fuzhou dan Guangzhou.

Sebelumnya, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menegaskan, pihaknya selalu mengantisipasi mewabahnya virus Corona di Wuhan, China. Antisipasi, kata Danang, dilakukan mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. SR.01.0111/5888/2019 "Pemberitahuan Kewaspadaan Penyakit Polio" pada 30 Desember 2019 dan No PM.04.021111143/2020 "Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya" pada 03 Januari 2020.

Lion Air pun tambah Danang, telah melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman sesuai prosedur yang berlaku. Lion Air juga menyediakan dan menggunakan masker, sarung tangan dan cairan/ gel pembersih tangan guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat.

 

"Departemen Keselamatan, Keamanan dan Kualitas Lion Air meminta kepada seluruh unit terkait untuk menjalankan rekomendasi yang disampaikan," ungkap Danang, Jumat (24/1).

 

Lion Air sudah menginformasikan kepada seluruh tamu atas perubahan dan pembatalan penerbangan pada rute yang terdampak wabah Corona. Lion Air juga senantiasa memantau situasi di Wuhan, berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, serta memberikan perkembangan terkini kepada penumpang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement