REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus memastikan keamanan stok dan penyaluran gas elpiji serta Bahan Bakar Minyak (BBM) saat perayaan tahun baru Imlek. Unit Manager Communication dan CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji mengaku telah melakukan pemantauan kebutuhan di setiap wilayah, dan menyediakan pasokan sesuai dengan estimasi kebutuhan.
"Serta bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk terus mengawasi perkembangan di lapangan," ujar Rustam di Surabaya, Sabtu (25/1).
Terkait stok elpiji, Rustam khususnya di Jawa Timur, Rustam menegaskan, berada dalam posisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dimana realisasi hariannya, kurang lebih sebesar 4.100 metrik ton (MT) per hari. Adapun konsumsi tersebut terdiri dari 3.900 MT untuk konsumsi elpiji 3 kilogram, dan 200 MT untuk konsumsi elpiji NPSO (Non Public Service Obligation).
“Sedangkan untuk wilayah Bali, konsumsinya mencapai 682 MT per hari untuk elpiji PSO dan 56 MT per hari untuk elpiji NPSO. Pertamina memprediksi akan ada kenaikan konsumsi epliji sebesar 5 persen di wilayah Jawa Timur dan Bali, dan aman stoknya," kata Rustam.
Pertamina, kata Rustam, juga berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk memantau perkembangan harga jual elpiji 3 kilogram sesuai dengan Harga Ekonomi Tertinggi (HET). Pertamina, lanjutnya, juga akan menindak tegas agen atau pangkalan yang melakukan pelanggaran dan penyelewengan harga.
Rustam juga menjamin stok BBM di masyarakat pada perayaan Imlek. Di Jawa Timur, stok BBM berada dalam posisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Di Jawa Timur, rata-rata konsumsi harian untuk BBM jenis Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) adalah 13.600 KL per hari dan BBM jenis Gasoil (Solar, Dexlite, Pertamina Dex) sebesar 7300 KL per hari.
“Sedangkan di wilayah Bali rata-rata konsumsi hariannya adalah 2.912 KL per hari untuk jenis gasoline dan 996 KL per hari untuk gasoil. Pertamina memprediksi akan ada kenaikan konsumsi BBM sebesar 5 perswn di wilayah Jawa Timur dan Bali baik dari BBM jenis gasoline maupun gasoil," ujar Rustam.
Rustam melanjutkan, untuk stok bahan bakar Avtur di wilayah Jawa Timur sebesar 11.516 KL dan di wilayah Bali sebesar 10.061 KL. Rustam menyatakan, realisasi penyaluran Avtur di Jawa Timur dan Bali, khususnya di bandara Juanda dan Bandara Ngurah Rai mencapai 1.100 KL per hari dan 2.600 KL per hari.
“Menghadapi libur Imlek ini per 23 Januari 2020, ada peningkatan sebesar 3 persen untuk penjualan Avtur di Bandara Juanda sebesar 1.134 KL dan 4 persen untuk Bandara Ngurah Rai sebesar 2.714 KL. Masing-masing frekuensi penerbangan sebanyak 178 dan 203 penerbangan per harinya di kedua bandara tersebut," ujar Rustam.