Sabtu 25 Jan 2020 11:26 WIB

Banjir Masih Rendam Permukiman di Kabupaten Bandung

Ketinggian air yang rendam permukiman di Bandung mencapai 60 cm.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Seorang warga menggunakan sepeda melintasi genangan banjir di Jalan Raya Andir, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat (24/1).
Foto: Abdan Syakura
Seorang warga menggunakan sepeda melintasi genangan banjir di Jalan Raya Andir, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Hujan deras yang terjadi sejak Jumat (24/1) di Kabupaten Bandung menyebabkan pemukiman warga dan fasilitas umum lainnya masih terendam banjir seperti di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Sejumlah warga memilih mengungsi di Gedung Inkanas, Baleendah dan masjid-masjid yang berada di Dayeuhkolot.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Enjang mengatakan ketinggian air sungai Citarum hingga saat ini masih tinggi. Termasuk ketinggian air yang merendam di pemukiman warga.

Baca Juga

"Melihat dari data Pusdalop, TMA sungai Citarum pukul 07.30 Wib mencapai 690 cm. Jadi, (banjir) masih menggenangi pemukiman warga," ujarnya, Sabtu (25/1). Menurutnya, ketinggian air di pemukiman warga mencapai 60 cm hingga 160 cm di Kampung Bojongasih, Dayeuhkolot.

Selain itu, ia mengatakan ketinggian air di Kampung Andir, Kecamatan Baleendah mencapai 120 cm. Menurutnya, keberadaan kolam retensi berdampak kepada penurunan banjir di beberapa titik di Baleendah.

"Banjir sudah berlangsung sejak kemarin, dua hari," katanya. Enjang mengatakan beberapa pengungsi mengungsi di Gedung Inkanas dan masjid-masjid di Dayeuhkolot.

Ia menambahkan, akses jalan Dayeuhkolot-Ciparay dan Dayeuhkolot-Banjaran sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Namun akses jalan Andir-Katapang belum bisa dilintasi kendaraan karena masih terendam oleh banjir.

Salah seorang warga Kampung Bojongasih, Yadhi Acim mengaku banjir masih menggenangi wilayahnya dengan lokasi banjir yang paling tinggi berada di RW 04. Menurutnya, banjir yang melanda kampungnya rutin terjadi tiap masuk masa musim penghujan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement