REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- - Kalangan milenial berasal dari 20 komunitas di Pariaman, Sumatera Barat gelar menanam pohon pinago guna mengatasi abrasi.
"Penanaman pohon pertama kali kami lakukan, sedangkan aksi bersih pantai rutin kami laksanakan minimal satu kali sebulan," kata koordinator aksi Muhammad Ulul Azmi di Pariaman, Jumat (24/1).
Selama ini, pihaknya fokus membersihkan pantai dari sampah, namun mulai sekarang juga akan menanam pohon di pantai guna menekan abrasi. Ia menjelaskan dipilihnya pohon pinago tersebut karena efektif mengatasi abrasi, apalagi telah direkomendasikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Phaknya juga menanam pohon kelapa di pantai yang tujuannya tidak saja untuk vegetasi, namun juga dapat diambil manfaat ekonomisnya oleh warga. Aksi bersih pantai dan penanaman pohon tersebut dilaksanakan di Pantai Pauh yang saat ini banyak dikunjungi wisatawan semenjak dibuka sebagai objek wisata Talao.
"Bulan depan aksi akan kami lanjutkan ke Pantai Nareh, sedangkan Maret di Pantai Mangguang," ujarnya.
Ia meminta warga dan wisatawan ikut menjaga kebersihan Pantai Pariaman dengan membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Jika sampah dibuang ke pantai dan sungai, lanjutnya, membuat pantai kotor dan mengganggu biota laut.
"Contohnya saja beberapa waktu lalu ada penyu mati terdampar di pantai yang diduga setelah memakan plastik karena mengira plastik itu ubur-ubur," kata dia.
Ia meminta warga membuang sampah pada tempatnya serta meminta pengelola wisata menegur wisatawan yang membuang sampah sembarangan.
Ia menyebutkan 20 komunitas yang tergabung dalam aksi tersebut, yaitu Millenials Pariaman, Himpunan Mahasiswa Indonesia, Gerakan Pecinta Alam Sumatera, BRIGEZ, Uniang Ajo Kota Pariaman, Bank Sampah Jawi-Jawi II, dan Solidaritas Penggiat Alam.
Selain itu, Forum GenRe Kota Pariaman, Himpunan Pramu Wisata Indonesia, Gerkatin Bisindo, Supala, XTC Pariaman, Saka Kalpataru, Muhammadiyah, SMK 3 Pariaman, Teknik Elektronika UNP, SMK Sintoga, Harimau Laut, Forum Youth Center Pariaman, dan DPD KNPI Pariaman.
Sebelumnyam Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo merekomendasikan pohon pinago asal Kota Pariaman sebagai salah satu tanaman untuk mengatasi abrasi.
"Selain cemara udang, waru, ketapang ternyata ada jenis tumbuhan lainnya yang bisa menahan ombak untuk mengurangi dampak abrasi," kata dia saat meninjau pohon pinago usia puluhan tahun serta abrasi Pantai Pariaman.
Ia mengatakan pohon tersebut memiliki akar besar dan menyebar sehingga dapat menahan pantai dari abrasi.