REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Banjir yang menerjang empat kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung, mengakibatkan ratusan warganya harus mengungsi. Menurut Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat sebanyak 196 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat Jabar, pada Jumat (24/1).
"Warga Kabupaten Bandung yang mengungsi akibat banjir di Kabupaten Bandung tersebar, ada yang di aula desa atau Gedung Institut Karate-Do Nasional atau Inkanas Baleendah," ujar Budi kepada wartawan, Jumat (24/1).
Menurut Budi, hingga pukul 10.00 pagi tadi banjir menerjang di empat kecamatan yakni Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Rancaekek. Di Kecamatan Dayeuhkolot, warga mengungsi di Aula Desa Dayeuhkolot dan mereka berasal dari RW 04,05 dan RW14.
"Di Aula Desa Dayeuhkolot ada 71 jiwa yang mengungsi kemudian di Gedung Inkanas ada 27 jiwa yang mengungsi dan di tempat lain ada 98 jiwa," paparnya.
Budi menjelaskan, banjir yang melanda Kabupaten Bandung dikarenakan intensitas hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung sehingga suplai air lebih dominan dari sungai Citarum dan Cikapundung. Ketinggian air di empat kecamatan tersebut beragam yakni mulai dari 10 cm hingga 1,4 meter.
BPBD Jabar, kata dia, telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung terkait banjir di Kabupaten Bandung. Serta, melakukan assessment. Bahkan, Tim BPBD telag bersiaga di Posko Baleendah sebanyak 10 personil yang dipimpin oleh Kasi Logistik, kemudian Petugas Pusdalops bersiaga sebanyak lima orang.
"Lalu di shelter pengusian Dayeuhkolot ada petugas yang bersiaga sebanyak tiga orang," katanya.