Jumat 24 Jan 2020 15:04 WIB

Pemerintah Siagakan 100 Rumah Sakit Hadapi Corona

100 rumah sakit disiapkan untuk antisipasi jika ada warga terdeteksi virus corona.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Friska Yolanda
Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan dengan pakaian hazmat saat merawat pasien virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1). Pemerintah Indonesia menyiapkan 100 fasilitas kesehatan untuk antisipasi virus corona.
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Handout via REUTERS
Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan dengan pakaian hazmat saat merawat pasien virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1). Pemerintah Indonesia menyiapkan 100 fasilitas kesehatan untuk antisipasi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah mengantisiapsi masuk serta potensi penyebaran virus corona ke Indonesia. Sejauh ini, sejumlah pintu masuk ke Indonesia juga telah disiapkan alat deteksi suhu tubuh guja mencegah masukmya virus tersebut ke tanah air.

"Terutama dari daerah-daerah yang sudah dilaporkan terjangkit penyakit jadi begitu terdeteksi ada panas itu akan dilakukan karantina," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih di Jakarta, Jumat (24/1).

Baca Juga

Daeng mengungkapkan, bersasarkan hasil kordinasi dengan kementerian kesehatan, pemerintah juga telah menyiapkan 100 rumah sakit secara nasional guna menghadapi penyakit tersebut. Ratusan fasilitas kesehatan itu disiakan sebagai langkah antisiaspi jika ada masyarakat yang terpapar virus corona.

Dia mengatakan, pemerintah telah menyiapkan peralatan dan perlengkaoan kewaspadaan di 100 rumah sakit itu. Daeng mengungkapkan, ratusan fasilitas kesehatan itu disiagakan di daerah-daerah yang menjadi pintu masuk ke Indonesia.

Namun, dia mengaku tidak mengetahui secara detail terkait rumah sakit yang telah disiapkan peralatan untuk menghadapi penyakit tersebut. Kendati, dia mengungkapkan, ada tiga rumah sakit di Jakarta yang sudah dilengkapi fasilitas tersebut, yakni RS Sulianti Saroso, RS Persahabatan, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).

Selain di Jakarta, Daeng mengungkapkan, rumah sakit penanagan virus corona juga disiapkan di Bali. Dia mengatakan, kesiapan fasilitas kesehatan serupa disiagakan di daerah yang memiliki bandara serta jadwal penerbangan langsung ke Indonesia.

"Jadi kalau sudah terdeteksi, 100 rumah sakit yang sudah disiapkan pemerintah akan siap menangani yang dicurigai," kata Daeng lagi.

Di saat yang bersamaan, dia memastikan bahwa tenaga media di Indonesia juga telah mampu menangani kasus tersebut. Dia mengatakan, dokter di lingkungan IDI juga telah berkordinasi dengan pemerintah setempat untuk membantu mereka kalau terjadi masalah di Indonesia mengenai penyakit tersebut.

"Tetapi sekarang ini sudah mulai kordinasi kewaspadaan. Yang jelas masyarakat tidak perlu panik namun tetap waspada," katanya.

Seperti diketahui, Pemerintah Cina mengisolasi kota Wuhan sebagai daerah yang diduga sebagai asal atau pusat penyebaran virus corona. Ini mengingat bahwa virus telah menginveksi sekitar 600 warga serta menewaskan 17 orang  di dalam kota yang berpopulasi 11 juta penduduk tersebut.

Beberapa ilmuwan menduga virus mirip SARS yang baru ditemukan di Cina berasal dari ular. Kuman yang dimaksud, dijuluki 2019-nCoV untuk saat ini adalah jenis corona virus.

Penelitian terkait virus korona jenis baru ini dilakukan para peneliti di China. Penelitian memang dilakukan para ilmuwan bekerja sama dengan pemerintah China untuk mengetahui penyebab virus baru tersebut muncul.

Studi yang baru diterbitkan di dalam Journal of Medical Virology, Rabu (22/1), ini melihat bahwa kode genetik 2019-nCoV menjangkiti korban yang berkunjung ke pasar. Ketika kasus pertama pada Desember 2019 tersebut muncul di wilayah Wuhan, China, dokter mencurigai virus menyebar melalui hewan.

Virus ini juga telah dilaporkan di kota-kota besar lainnya termasuk Beijing, Shanghai dan Hong Kong dan Singapura. Virus dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui transmisi pernapasan.

Pemerintah Indonesia juga terus memperketat pengawasan terhadap para penumpang pesawat baik WNI maupun WNA yang tiba dari China. Hal tersebut dilakukan dengan memasang pemindainsuhu tubuh di Bandara Soekarno-Hatta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement