REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Jenazah Ratilah (43), seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Cirebon yang jatuh dari lantai 14 sebuah apartemen di Malaysia, dimakamkan di kampung halamannya, Kamis (23/1). Pihak keluarga menerima dengan ikhlas kematian korban.
Ratilah dinyatakan meninggal dunia di Malaysia pada Senin (20/1). Pihak keluarga menerima kabar tersebut dari perwakilan KBRI pada Selasa (21/1). Jenazahnya sampai ke kampung halamannya di Desa Gombang, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Rabu (22/1) malam.
"Katanya (Ratilah) jatuh dari lantai 14 apartemen majikannya," ujar Gilang, yang merupakan sepupu dari almarhumah Ratilah, Kamis (23/1).
Kasus kematian Ratilah dilaporkan telah selesai di kepolisian setempat. Jenazahnya pun telah diautopsi. Karena itu, jenazah Ratilah bisa dibawa pulang ke kampung halamannya. Kedatangan jenazah korban ke rumah duka didampingi oleh pihak perusahaan yang memberangkatkannya ke luar negeri.
Gilang menjelaskan, Ratilah berangkat kerja di Malaysia sejak Agustus 2019. Selama sekitar lima bulan itu, dia bertugas menjaga anak balita majikannya.
Menurut Galih, hak-hak Ratilah secara administrasi telah selesai. Selain gaji, Ratilah juga berhak atas asuransi. Namun, untuk asuransi tengah dalam proses karena salah satu syaratnya harus ada surat kematian.
Ratilah meninggalkan seorang suami, Supendi (44), dan dua anak. Mereka terakhir kali berkomunikasi dengan Ratilah saat Tahun Baru 2020. Meski sangat sedih, namun pihak keluarga menerima kematian korban dengan ikhlas.
Sebelum bekerja di Malaysia, Ratilah menjadi TKI di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, selama sekitar delapan tahun. Setelah pulang ke Indonesia, Ratilah memutuskan kembali menjadi TKI di Malaysia.