Kamis 23 Jan 2020 14:53 WIB

Wilayah Ibu Kota Baru Dilanda Tujuh Karhutla dalam Dua Hari

Tujuh kebakaran hutan terjadi di wilayah Ibu Kota baru dalam dua hari terakhir.

Karhutla (ilustrasi)
Foto: Antara/ManggalaAgni
Karhutla (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,   PENAJAM -- Tujuh kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dalam dua hari terakhir. Titik Karhutla berada pada wilayah yang telah ditetapkan sebagai ibu kota baru Indonesia menggantikan Jakarta.

"Potensi kebakaran lahan masih cukup tinggi karena hujan masih jarang mengguyur wilayah Penajam Paser Utara," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila ketika dihubungi di Penajam, Kamis (23/1).

Baca Juga

Kebakaran yang baru saja terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara bergantian di tujuh wilayah berbeda dalam dua hari. Kebakaran lahan pertama yang terjadi di wilayah Kecamatan Penajam tersebut meliputi kawasan RT 8 Kelurahan Nipah-Nipah, hutan kota belakang Kantor Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Kemudian Kebakaran lahan juga terjadi di lima titik lainnya meliputi kawasan RT 2 Kelurahan Sungai Parit, lahan di belakang SMK Negeri 2 Kelurahan Nenang, kawasan RT 2 Desa Giripurwa, jalur 18 pipa gas Kelurahan Lawe-Lawe, serta kawasan RT 6 Kelurahan Saloloang. Kebakaran lahan yang terjadi bergantian di tujuh wilayah berbeda secara beruntun dalam dua hari tersebut diduga disebabkan faktor alam.

"Tujuh titik panas di wilayah itu terpantau atau terdeteksi bergantian, dan diduga peristiwa kebakaran lahan dipicu faktor alam, ucap Nurlaila.

Hembusan angin yang cukup kencang jelasnya, membuat kobaran api di lokasi kebakaran tersebut semakin cepat membesar. Personel yang terlibat dalam kegiatan pemadaman kebakaran lahan itu yakni BPBD, Kodim 0913, kepolisian, serta Dinas Permukiman dan Kawasan Perumahan (DPKP) dibantu masyarakat.

"Tim langsung terjun ke lokasi kebakaran, dan personel BPBD selalu siaga jika terjadi kebakaran, termasuk peralatan selalu disiapkan," ujar Nurlaila.

Nurlaila meminta masyarakat dan perusahaan agar mengawasi lahan masing-masing, terutama yang mempunyai potensi titik api jangan sampai terjadi kebakaran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement