REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Minuman keras (miras) oplosan kembali menelan korban jiwa di Kabupaten Tasikmalaya. Sebanyak empat remaja dilaporkan meninggal dunia setelah diduga menenggak miras oplosan, Kamis (23/1).
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban, Kecamatan Leuwisari, Nana Supriatna mengatakan, petugas telah melakukan survei ke lokasi, yaitu Kampung Ceungceum, Desa Jayamukti, Kecamayan Leuwisari. Berdasarkan hasil sementara, empat orang meninggal dunia diduga akibat menenggak miras oplosan.
"Menurut info, ada 15 orang yang konsumsi miras oplosan bersamaan, yang meninggal empat," kata dia, Kamis.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika.co.id, para korban sempat dirawat di Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama selama dua hari. Namun, korban akhirnya meninggal dunia.
Empat korban itu diduga menggelar pesta miras beberapa hari lalu, bersama 11 orang temannya. Rombongan remaja itu berasal dari Desa Jayamukti.
"Pesta miras itu dilaksanakan oleh inisiatif salah satu korban untuk merayakan temannya yang ulang tahun," kata Babinsa Desa Jayamukti Pelda Asep Ruhimat.
Ia menambahkan, tak lama setelah menggelar pesta miras, para remaja itu mengalami mual dan muntah-muntah. Sebagian remaja bahkan ada yang langsung tak sadarkan diri. Oleh orang tuanya, mereka langsung dibawa ke rumah sakit.
Keempat korban yang telah meninggal karena miras oplosan tersebut yaitu Y (17 tahun), T (25 tahun), D (17 tahun), dan R (17 tahun). Sementara, lima korban lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sisanya, telah diperbolehkan kembali ke rumahnya.
"Diduga mereka minum alkohol 75 persen dicampur minuman berenergi," kata dia.