REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito membantah kabar yang menyebutkan dua perawatnya tertular virus berbahaya. Kepala Bagian Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan saat jumpa pers menegaskan hal itu karena sebelumnya menemukan pesan berantai berisi imbauan agar pengunjung RSUP Dr Sardjito menggunakan masker karena ada pasien dan dua perawat yang tertular virus berbahaya.
"Kami pastikan itu hoaks. Berita yang dipublikasikan itu mengatasnamakan Kabag Ops Sardjito. Tadi kami konfirmasi Kabag Ops kok cowok padahal Kabag Ops kami perempuan," kata dia, Rabu (22/1).
Ia menegaskan saat ini di RSUP Dr Sardjito tidak ada pasien yang sedang dirawat karena terjangkit penyakit Mers-Cov dan SARS-Cov yang disebabkan virus berbahaya seperti virus korona. Dipastikan tidak ada perawat maupun pasien yang tertular virus itu.
"Perawat kami semua siap tidak ada yang tertular pasien karena sampai saat ini tidak ada pasien yang mengalami virus korona," kata dia.
Seandainya muncul kasus penyakit yang diakibatkan virus berbahaya, menurut Banu, RSUP Dr Sardjito telah menyediakan sejumlah ruang isolasi dengan menggunakan tekanan udara negatif sehingga membuat penyakit tidak menyebar keluar. "Teknologi kami sudah cukup canggih untuk mengatasi infeksi nosokomial (infeksi yang berkembang di rumah sakit)," kata dia.
Ia berharap, masyarakat tidak resah dan tidak mempercayai informasi yang disebarkan pihak yang tidak bertanggungjawab. Ia juga menduga informasi itu muncul akibat adanya kesalahpahaman pihak tertentu dengan pelaksanaan simulasi menghadapi MERS-CoV yang pernah digelar di RSUP Dr Sardjito pada 14 Januari 2020.
"Tidak usah takut ke Sardjito, kalaupun ada virus pasien yang mengalami infeksi nosokomial kita punya ruangan yang tidak mungkin penyakitnya keluar," kata dia.