REPUBLIKA.CO.ID, SAROLANGUN -- Sebelum fajar bergulir, pagi buta di Masjid Assyakirin, Gunung Kembang, Kabupaten Sarolangun tiba-tiba jemaah shalat Subuh sudah membludak. Bukan saja dari warga sekitar, tapi hadir pula jemaah dari pegawai di lingkungan pemerintah daerah, termasuk Bupati Sarolangun Cek Endra.
Cek Endra, menuturkan, banyaknya jemaah yang datang mengindikasikan bila agenda Subuh Keliling (Subling) yang telah dicanangkan pemkab berhasil diterima dengan positif oleh masyarakat. “Animo masyarakat mengikuti Subling begitu besar, dari lansia sampai anak-anak. Semoga situasi seperti ini berlanjut sampai waktu yang panjang, dan bukan karena dorongan program pemerintah saja,” sambung Cek Endra, Selasa (21/1).
Subling adalah satu di antara banyak program yang bertujuan untuk membangun masyarakat yang beradab atau madani khususnya di Jambi. Ia menganjurkan bahwa rancangannya ini seharusnya tak cuma berjalan di wilayah pemerintahannya, tapi bisa diterapkan kemudian di seluruh Jambi.
Haji Cek, sapaan akrabnya, menilai, Subling bisa juga dijadikan media mengingat Tuhan. Sebab, menurutnya, seorang pejabat harus memiliki energi postif supaya bisa meluruskan perilakunya.
“Jabatan hanya titipan, tapi seringkali diselewengkan. Banyak media untuk menyadarkan akan keberadaan Tuhan agar dapat menghindari yang demikian, dan Subling salah satunya,” pungkas Haji Cek.