Rabu 22 Jan 2020 01:08 WIB

Sulut Rawan Alami Banyak Bencana Alam

Potensi bencana alam di Sulut dari tektonik, vulkanik, hingga tsunami.

Red: Nur Aini
sejumlah warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sulut menyatakan banjir telah menelan 15 korban, 6 di Manado , Tomohon 5 dan Minahasa 4 korban jiwa.
Foto: ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar
sejumlah warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sulut menyatakan banjir telah menelan 15 korban, 6 di Manado , Tomohon 5 dan Minahasa 4 korban jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana mengatakan, potensi bencana di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) lengkap.

"Secara umum wilayah Indonesia rawan bencana karena dilalui ring of fire termasuk Sulut. Potensi bencana kita lengkap, tektonik, vulkanik, banjir, dan tsunami. Namun kita juga diberi kemampuan oleh Tuhan untuk hidup dalam segala hal termasuk menghadapi bencana,” kata Kandouw di Manado, Selasa (21/1).

Baca Juga

Wagub Kandouw kemudian mengingatkan pesan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada seluruh pemerintah provinsi, kota dan kabupaten di Indonesia agar selalu siaga menghadapi bencana tanah longsor dan banjir serta potensi cuaca ekstrem.

"Surat Mendagri meminta seluruh pemerintah daerah harus siaga bencana," ujarnya.

Menurut dia, rakor penanganan bencana yang dilaksanakan saat ini adalah bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat Sulut.

"Rakor ini adalah bukti kehadiran pemerintah. Apalagi kalau kita di lapangan betul-betul melaksanakan penanganan bencana. Selain itu, pelatihan bencana dilakukan rutin, dan masyarakat harus selalu dilatih menangani bencana," katanya.

Dia menambahkan, Mendagri juga mengingatkan mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana, di antaranya menyiagakan seluruh aparatur pemerintah daerah dan mengkoordinasikan dengan TNI, Polri, instansi vertikal di daerah dan relawan siaga bencana serta unsur masyarakat lainnya. Di samping itu, menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka siaga banjir dan longsor dan risiko akibat bencana lainnya.

Kemudian mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang cukup dan siap digunakan setiap saat dalam keadaan darurat bencana dan menyebarluaskan informasi potensi bencana kepada masyarakat setempat melalui berbagai saluran informasi seluas-luasnya.

"Gubernur Olly Dondokambey juga berharap pemerintah dan rakyat siap menghadapi bencana dari sisi personel, peralatan dan logistik," ujarnya.

Rakor penanganan darurat bencana turut dihadiri Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Djarwansyah dan Kepala BPBD Sulut Joy Oroh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement