Selasa 21 Jan 2020 23:51 WIB

Jelang Imlek, Harga Cabai di Solo Tembus Rp80.000 Perkilo

Harga cabai di Solo tembus Rp 80.000 perkilo.

Pedagang memperlihatkan cabai busuk yang telah disortir di Pasar Gondangdia, Jakarta, Sabtu (11/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang memperlihatkan cabai busuk yang telah disortir di Pasar Gondangdia, Jakarta, Sabtu (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Harga komoditas cabai rawit di Kota Solo mencapai Rp80.000/ Kg. Kenaikan harga cabai dipicu meningkatnya volume konsumsi oleh masyarakat jelang perayaan Tahun Baru Imlek.

"Setiap mau Imlek pasti naik, sekarang harganya sampai Rp80.000, tidak tahu kalau besok," kata salah satu pedagang Surtini di Pasar Gede Solo, Selasa (21/1).

Baca Juga

Surtini mengatakan selain meningkatnya permintaan, untuk kualitas panenan cabai kali ini tidak terlalu bagus seiring memasukinya musim hujan. "Barangnya tidak tahan lama, gampang busuk karena kan banyak kena air hujan," ujarnya.

Ia mengatakan harga cabai tersebut terus naik secara bertahap sejak beberapa minggu lalu. Menurut dia, pada tanggal 18 Desember 2019 harganya sekitar Rp40.000/kg dan terus meningkat sampai hari ini. Sedangkan untuk cabai merah besar dari Rp60.000/kg, namun hari ini malah turun jadi Rp50.000/kg.

Sementara itu, di Pasar Legi harga cabai rawit merah di angka Rp72.000/kg. Salah satu pedagang Sri Lestari mengatakan terakhir pada tanggal 14 Januari 2020 harga masih Rp60.000/kg. "Naiknya bertahap dari sebelumnya Rp56.000/kg," ucapnya.

Sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta pada bulan Desember Kota Solo mengalami inflasi sebesar 0,48 persen. Menurut Kepala BPS Kota Surakarta Totok Tavirijanto salah satu komoditas yang memberikan sumbangan terhadap inflasi yaitu cabai rawit merah.

"Bahkan cabai ini menjadi salah satu penyumbang terbesar terhadap inflasi bulan lalu," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement