Selasa 21 Jan 2020 17:30 WIB

Polisi Periksa Dua Orang Anggota Sunda Empire

Diduga mereka memiliki motif yang sama dengan Kerajaan Keraton Sejagat di Purworejo.

Rep: Muhammad Fauzi Rdwan/ Red: Andi Nur Aminah
Tokoh Sunda Empire ditampilkan dalam salah satu akun Youtube.
Foto: Tangkapan layar
Tokoh Sunda Empire ditampilkan dalam salah satu akun Youtube.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat telah memeriksa dua anggota pengikut Sunda Empire berinisial NB dan A yang diduga memiliki motif yang sama dengan Kerajaan Keraton Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Selain itu, salah seorang staf Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) turut diperiksa.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga mengungkapkan Direktorat Reserse Kriminal Umum telah melakukan pemeriksaan kepada dua orang pengikut Sunda Empire. Menurutnya, NB menyebut dirinya sebagai perdana menteri dan A sebagai anggotanya. "NB menyebut dirinya Perdana Menteri dan anggotanya A," ujarnya, Selasa (21/1).

Baca Juga

Menurutnya, seorang staf UPI diperiksa karena kampus tersebut pernah menjadi tempat berkegiatan "Sunda Empire". Ia mengatakan pihaknya akan melibatkan budayawan Sunda untuk membantu mencari titik terang tentang sejarah yang diklaim oleh perkumpulan Sunda Empire. Terlebih mereka mengklaim memiliki sertifikat dari NATO. "Nanti akan kita cek, teliti bersama ahli sejarah dan budayawan Sunda," ungkapnya.

Usai kehebohan Kerajaan Keraton Sejagad di Purworejo, Jawa Tengah. Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan kembali dengan adanya Sunda Empire-Earth Empire dan kerajaan Selacau di Tasikmalaya. Sunda Empire mengklaim memiliki enam wilayah dengan 54 negara yang tergabung.

Sebuah video tentang Sunda Empire yang diposting enam jam lalu berdurasi 1,35 menit di media sosial Facebook dengan pemilik akun Gideon Sihombing muncul. Seseorang tengah diwawancarai yang diduga pemimpin Sunda Empire bernama Rangga ini memakai atribut seragam layaknya militer.

Dalam video tersebut, Rangga mengklaim Sunda Empire bisa menghentikan rencana peledakan nuklir yang akan terjadi. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut siapa yang akan meledakan nuklir dan kapan waktunya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement