REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mengatakan pertemuannya dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seputar program bantuan sosial (bansos) yang ada di Kementerian Sosial. Ahok saat itu datang sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) belum membahas terkait distribusi Liquefied Petroleum Gas (Elpiji) 3 kg subsidi dari terbuka ke tertutup (dengan syarat tertentu).
"Pertemuan dengan Pak Ahok, karena beliau sebagai Komisaris Pertamina, sifatnya tanya-tanya bagaimana program-program bansos yang dijalankan Kemensos, ya kita jelaskan," ujar Juliari di kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Selasa (21/1).
Ia mengatakan, pertemuannya dengan Ahok belum membahas hingga ke mekanisme penyaluran subsidi gas 3 kg tersebut. Sebab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun hingga kini belum mengintruksikan jajarannya terkait subsidi gas tabung melon itu.
"Tapi kalau apakah ini sudah membicarakan mengenai rencana penghapusan subsidi, terus akan disalurkan oleh Kemensos atau oleh Pertamina atau oleh siapa pun itu belum, belum sampai itu. Beliau (Ahok) masih menjajaki. Kita (Kemensos) kan makanya pasif saja," lanjut dia.
Sehingga, kata dia, Kemensos masih menunggu arahan dari presiden. Ia juga mengaku tak tahu kategori penerima subsidi gas 3 kg seiring kebijakan baru tersebut melibatkan Kemensos seperti bansos lainnya atau tidak.
"Kita enggak menyiapkan apa-apa. Kami masih menunggu. Tentunya kalau kami kan bekerja kan antara lain kan instruksi dari presiden. Apabila presiden sudah menginstruksikan untuk dipelajari, ya kita pelajari," jelas Juliari.
Diketahui Komisaris Utama Pertamina Ahok menemui Menteri Sosial Juliari Batubara di kantor Kemensos pada Kamis (16/1) lalu. Keduanya membahas soal subsidi energi yang tepat sasaran untuk membantu rakyat miskin.