Selasa 21 Jan 2020 13:04 WIB

Subsidi Gas 3 Kg Dicabut, Wali Kota Bandung Prihatin

Oded berharap kalau bisa jangan dilaksanakan dulu di daerah yang ada masyarakat kecil

Rep: Muhammad Fauzi Rdwan/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja membawa tabung gas elpiji tiga kilogram (gas melon)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja membawa tabung gas elpiji tiga kilogram (gas melon)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah pusat tengah membahas rencana penghapusan subsidi gas melon 3 kilogram dan sebagai gantinya akan dilaksanakan subsidi secara tertutup kepada mereka yang berhak. Terkait hal itu, Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengaku prihatin ditengah masih banyak masyarakat yang kekurangan.

"Secara pemerintahan Kota Bandung tentu saja kalau betul itu kebijakan dilaksanakan kami ikut prihatin karena warga masyarakat masih banyak yang membutuhkan (gas 3 kilogram)," ujarnya di Balaikota Bandung, Selasa (21/1).

Baca Juga

Namun, menurutnya sebagai pemerintah daerah (pemda) maka harus mengikuti aturan tersebut. Ia berharap kebijakan tersebut bisa ditunda terlebih dahulu sebab masih banyak masyarakat kecil yang membutuhkan.

"Mudah-mudahan harapan saya kalau bisa jangan dilaksanakan dulu di daerah, karena ada masyarakat kecil," ungkapnya. Terkait antisipasi yang akan dilakukan Pemkot Bandung, ia mengaku akan melihat terlebih dahulu perkembangan rencana kebijakan tersebut.

Sebelumnya, Pemerintah berencana menerapkan subsidi LPG tiga kilogram secara tertutup pada pertengahan tahun 2020. Subsidi tabung LPG tiga kilogram dicabut dan akan diberikan dengan mekanisme berbeda.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengungkapkan ada alasan tersendiri mengapa hal tersebut dilakukan. "Ya, kita sedang membangun sistem. Apakah mereka (Dirjen Migas Kementerian ESDM) mau melakukan bertahap," kata Ego di Gedung SKK Migas, Rabu (15/1).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement