Selasa 21 Jan 2020 10:25 WIB

Absennya PKS Saat Gerindra Umumkan Cawagub DKI yang Baru

Dua cawagub DKI diumumkan Gerindra, yakni Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik (kiri) bersama Waketum DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (tengah), dan Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rany Maulani (kanan), menunjukkan dokumen seusai memberikan keterangan pers tentang nama calon Wakil Gubernur (cawagub) DKI Jakarta di Kantor Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Senin (20/1/2020).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik (kiri) bersama Waketum DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (tengah), dan Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rany Maulani (kanan), menunjukkan dokumen seusai memberikan keterangan pers tentang nama calon Wakil Gubernur (cawagub) DKI Jakarta di Kantor Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Senin (20/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, Partai Gerindra pada Senin (21/1) mengumumkan dua calon Wakil Gubernur (cawagub) DKI Jakarta sebagai pengganti Sandiaga Salahuddin Uno. Dua nama yang diumumkan kemarin, diklaim Gerindra telah mendapatkan persetujuan dari koalisinya, PKS.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan dua nama itu berasal dari empat nama bakal cawagub yang diusulkan Partai Gerindra dan dua nama yang diusulkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang disaring menjadi satu nama dari masing-masing partai. Dua nama tersebut adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dan politikus PKS, Nurmansjah Lubis.

Baca Juga

"Surat ini menyatakan telah menyetujui dan mengusulkan dua nama, untuk dijadikan calon wakil gubernur DKI, yaitu Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra," kata Sufmi di Jakarta, Senin.

Sufmi menyebutkan, surat keputusan tersebut juga sekaligus mencabut surat keputusan terdahulu yang mengajukan Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto sebagai cawagub DKI. Sufmi mengatakan, surat tersebut telah ditandatangani oleh kedua partai baik oleh Gerindra maupun oleh PKS.

"Surat yang sudah disetujui bersama ini dan telah ditandatangani oleh kedua belah pihak dari unsur pimpinan partai PKS dan Gerindra, pada hari ini resmi saya serahkan kepada DPD Gerindra DKI Jakarta, dan Fraksi Gerindra DKI Jakarta," kata dia.

Surat keputusan tersebut juga ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, Presiden PKS Sohibul Iman dan Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal. Selain itu, surat juga ditandatangani oleh Ketua DPD Partai Gerindra Mohammad Taufik, Sekretaris DPD Partai Gerindra Husni Thamrin, Ketua DPW PKS Sakhir Purnomo dan Sekretaris Umum DPW PKS Agung Yulianto.

Posisi wagub Jakarta telah kosong sejak 10 Agustus 2018 setelah ditinggal Sandiaga Uno yang maju sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019 mendampingi Prabowo. Namun, proses pemilihan di DPRD DKI berjalan alot. Pansus menyebut tata tertib pemilihan wagub sudah selesai dibahas. Hingga kini rapimgab untuk pembahasan tatib belum juga terlaksana.

photo
Calon Wakil Presiden RI Sandiaga Salahuddin Uno berpamitan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Jumat (10/8) siang.

Saat Sufmi mengumumkan dua nama baru sebagai cawagub DKI, perwakilan PKS DKI Jakarta tidak terlihat hadir. Dikonfirmasi soal ini, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Sakhir Purnomo menegaskan, pada intinya PKS tetap menjaga hubungan baik dengan Gerindra.

"Lebih pas ditanyakan ke Gerindra. Sebagai info saja, yang jelas kami berusaha maksimal untuk jaga komunikasi sebaik mungkin," kata Syakhir, Senin.

Sakhir mengakui, pada Ahad (19/1) malam pukul 21.21 WIB pihaknya mendapat undangan dari Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik untuk hadir dalam acara pengumuman cawagub DKI Jakarta. Sakhir menyatakan, pihaknya menjaga hubungan sebaik mungkin dengan Gerindra meski dirinya juga tak menutupi ada "letupan-letupan" kecil antara kedua partai.

PKS, kata Sakhir, menginginkan agar konferensi pers pengumuman tersebut dilaksanakan setelah lengkap dan jelas semuanya termasuk tanda tangan dan persyaratan biodata yang dikhawatirkan masih kurang. Namun, setelah Gerindra memutuskan untuk mengumumkan dua nama cawagub DKI yang baru, Sakhir menyatakan, PKS legawa.

Sakhir menjelaskan, penunjukan Nurmansyah Lubis menjadi cawagub DKI Jakarta pengganti karena pembahasan dua calon yang diajukan PKS dan Gerindra sebelumnya buntu (deadlock) saat proses pemilihan di DPRD DKI Jakarta.

"Jadi begini, PKS kan menyiapkan pengganti (Sandiaga Uno) lagi karena dua nama yang sudah diajukan dalam prosesnya deadlock dan enggak selesai juga di periode kemarin," kata Sakhir.

Sebelum 26 Agustus 2019, saat pelantikan alat DPRD yang baru, pembahasan cawagub DKI mengalami kebuntuan. Apalagi, Akhmad Syaikhu terpilih sebagai anggota DPR RI sehingga dia harus mempertimbangkan untuk berkhidmat kepada dapilnya.

Karena berbagai hal tersebut, kata Sakhir, akhirnya menjadi alasan partai untuk menarik kandidat-kandidat. Selanjutnya Partai Gerindra mengajukan empat usulan nama kepada PKS.

Dari empat nama itu didiskusikan dan keputusan terakhirnya memutuskan kader PKS yg akan dimajukan adalah Nurmansjah Lubis.

"Dan satu lagi kan berarti dipilih dari empat nama yg diajukan Gerindra yang disepakati di sana adalah Riza Patria," katanya.

Dua nama itu kemudian yang akan diajukan PKS dan Gerindra sebagai partai pengusung. "Kemudian surat disiapkan dan ditandatangani kedua partai oleh totalnya ada delapan orang," kata Sakhir.

Menurut Sakhir, dua calon mereka sebelumnya, Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu juga telah berbesar hati dengan keputusan politik yang sudah diambil Gerindra dan PKS.

"Kader PKS hanya ingin memberikan yang terbaik ketika diberi amanah oleh pimpinan. Tapi kemudian ketika pimpinan memberikan tugas yang lain, mereka juga siap termasuk ada pergantian," kata Sakhir.

Ia mencontohkan, pengalaman politikus PKS, Mardani Ali Sera, yang dulu batal diusung sebagai cawagub DKI Jakarta mendampingi calon gubernur Sandiaga Uno. Saat itu, PKS dan Gerindra mengganti cagub-cawagub DKI menjadi Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Ya, bagi kader PKS, pergantian itu biasa. Kan kami prajurit, mau kasih tempat lain siap saja. Tekadnya adalah memberi yang terbaik bagi warga Jakarta," ucap dia.

[video] Mardani: Anies Harus Segera Punya Pendamping

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement