Selasa 21 Jan 2020 10:23 WIB

Presiden tak Merasa Dibentak Orang NTT

Presiden Jokowi mengatakan setiap daerah memiliki intonasinya sendiri.

Presiden Joko Widodo
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Presiden Joko Widodo mengaku tidak merasa dibentak oleh orang Nusa Tenggara Timur (NTT) saat perayaan Natal Nasional 2019.

"Waktu itu saya menonton di TV, ada orang NTT yang bentak-bentak Presiden, sekarang saya ingin sampaikan kalau orang NTT tidak akan bentak-bentak Presiden lagi," kata Yosef di kantor Bupati Manggarai Barat, NTT, Selasa (21/1).

Baca Juga

"Enggak membentak, pas Natalan kan? Memang setiap daerah ada intonasi sendiri, ada yang halus, ada yang setengah membentak, ada yang membentak, saya tidak ada perasaan apa-apa. Kita punya 714 suku bangsa yang bahasanya beda-beda, budaya beda-beda, kalau ke Batak horas, kalau gak biasa kaget tapi itu budaya Batak, saya gak merasa kemarin dibentak enggak," kata Presiden berusaha menenangkan Yosep.

Percakapan Yosep dan Presiden Jokowi itu terjadi pada acara pemberian sertifikat tanah untuk rakyat di kabupaten Manggarai Barat pada Selasa. Presiden menyerahkan 2.500 sertifikat tanah yang dihadiri oleh sekitar 1.000 warga pemilik sertifikat.

Kejadian "pembentakan" Presiden Jokowi tersebut terjadi dalam perayaan Natal Nasional 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor pada 27 Desember 2019. Saat itu, presiden mengundang salah seorang perempuan asal NTT untuk naik ke panggung.

Namun saat memperkenalkan diri, Jokowi tak begitu jelas mendengar nama lengkap perempuan asal NTT bernama Fiorentina itu. Ia meminta Fiorentina untuk menyebutkan nama panggilannya saja.

Fiorentina pun mengulang nama depannya saja. Jokowi masih kurang jelas dengan nama Fiorentina.

Namun, tiba-tiba Fiorentina berbicara dengan suara kencang yang sontak membawa hadirin tertawa. Presiden Jokowi kemudian menyinggung Fiorentina yang seakan membentak dirinya.

"Waduh, ini presiden dibentak. Enggak tahu tadi dibentak atau miknya yang (terlalu kencang)," kata Jokowi sehingga kembali mengundang tawa hadirin.

Sedangkan untuk Yosep yang biasa dipanggil Yos, Presiden pun menanyakan untuk apa sertifikat tanah tersebut digunakan. "Saya mau pinjam ke bank Rp 30 juta," kata Yos yang tanahnya seluas 935 meter persegi.

"Beras per kilo Rp 30ribu, Rp 30 juta dapat berapa ton? Dapat berapa truk? Apakah perlu Rp30 juta semua untuk beras? Kalau pinjem ke bank juga ditanya, jadi saya tes dulu," kata presiden yang mengundang tawa hadirin.

"Rp30 juta untuk beli mobil atau motor?" tanya Presiden.

"Sepeda motor sudah ada," jawab Yos.

"Tapi motor untuk Pak Yos saja, istri belum kan?" tanya Presiden lagi.

"Untuk sementara tidak," jawab Yos.

Atas keberaniannya bercakap-cakap dengan Presiden tersebut, Yos pun mendapat hadiah sepeda dari Presiden Joko Widodo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement