REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah menyebut belum ada laporan kerusakan pascagempa di wilayah Dataran Tinggi Dieng pada Senin pukul 13.54 WIB.
"Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan, situasi dan kondisinya masih aman dan terkendali," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman di Banjarnegara, Senin (20/1).
Kendati demikian, pihaknya terus meningkatkan kesiapsiagaan guna mengantisipasi adanya aktivitas gempa susulan. Dia juga mengingatkan masyarakat di wilayah setempat untuk tidak panik namun perlu tetap meningkatkan kewaspadaan.
BPBD Banjarnegara, kata dia, juga terus berkoordinasi dengan BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara guna memonitoring aktivitas kegempaan di wilayah Dataran Tinggi Dieng.
"Kami terus berkoordinasi dengan BMKG Banjarnegara dan pihak terkait lainnya," katanya.
Sementara itu, Stasiun Geofisika Banjarnegara hingga saat ini terus memantau aktivitas kegempaan di wilayah Dataran Tinggi Dieng dan sekitarnya.
"Kami masih memantau aktivitas kegempaan di Dieng guna memonitoring kemungkinan adanya gempa susulan," kata Kepala Stasiun Geofisika BanjarnegaraSetyoajie Prayoedhie.
Prayoedhie menjelaskan, menurut info dari Pos PGA Dieng, ada lima kali guncangan gempa sejak pukul 13.54 WIB.
"Namun berdasarkan hasil pantauan kami hanya ada satu guncangan yang bisa dianalisis, hal ini bisa jadi karena magnitudo gempanya sangat kecil, sehingga gelombang gempanya tersaturasi dengan 'noise'," katanya.
Sebelumnya, dia menjelaskan, pada pukul 13.54 WIB, wilayah Dataran Tinggi Dieng dan sekitarnya diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa memiliki magnitudo 1,4. Episenter gempa terletak pada koordinat 7,25 LS dan 109.91 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 kilometer arah utara Wonosobo, Jawa Tengah pada kedalaman 5 kilometer.
"Jenis dan mekanisme gempa,dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya adalah jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Lokal," katanya.
Dia menambahkan, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," demikian Setyoajie Prayoedhie.