Senin 20 Jan 2020 19:23 WIB

Belajar Amanah dari Joserizal Jurnalis

Joserizal Jurnalis selalu menekankan bantuan harus betul-betul sampai.

Keluarga dan kerabat menghadiri prosesi pemakaman pendiri lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Joserizal Jurnalis di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin  (20/1)).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Keluarga dan kerabat menghadiri prosesi pemakaman pendiri lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Joserizal Jurnalis di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (20/1)).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Antara, Fuji Eka Permana

Duka meliputi keluarga, kerabat, dan pegiat kemanusiaan kawan seperjuangan Joserizal Jurnalis. Almarhum adalah pendiri dan pembina Komite Penyelamatan Darurat Medis (Medical Emergency Rescue Committee/MER-C) yang memprakarsai pembangunan rumah sakit Indonesia di Palestina dan Myanmar.

Baca Juga

Pejuang kemanusiaan yang lahir di Padang pada 11 Mei 1963 itu meninggal dunia pada Senin pukul 00.38 WIB, setelah 20 hari lebih menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat. Ia menderita sakit jantung sejak tiga tahun terakhir.

Sepeninggalnya, sahabat-sahabat Joserizal mengenang komitmennya dalam kerja-kerja kemanusiaan. Presidium Divisi Konstruksi MER-C Faried Thalib mengatakan bahwa Joserizal punya komitmen jelas untuk keadilan dan kemanusiaan. Faried, yang menganggap Joserizal sebagai sahabat dan guru, terutama terkesan dengan komitmen Joserizal dalam menyampaikan titipan amanah.

Ia menuturkan, dalam satu perjalanan menuju ke daerah konflik yang sulit dijangkau ia menyampaikan kepada Joserizal untuk menitipkan saja titipan bantuan ke lembaga lain yang lebih mudah mengakses daerah konflik.

"Namun, beliau mengatakan kalau kita sebuah NGO yang diamanahkan, tidak boleh amanah ini dititipkan lagi kepada yang lain. 'Kalau itu kamu lakukan, kamu namanya broker amanah'," kata Faried, yang sering melakukan perjalanan bersama Joserizal.

photo
Jemaah menggotong peti Jenazah pendiri lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Joserizal Jurnalis usai di shalatkan di Masjid Silaturahim, Jakarta Timur, Senin (20/1).

Dari Joserizal, ia mengaku belajar mengenai pentingnya menyampaikan amanah. "Jadi yang namanya diamanahkan, dititipi sesuatu untuk disampaikan kepada yang berkepentingan, harus betul-betul sampai. Tidak boleh dititipkan kepada yang lain," katanya.

Sementara Presidium MER-C Arief Rachman mengenang Joserizal sebagai sosok dengan empati sangat tinggi. "Beliau selalu terusik perasaannya ketika ada bencana, konflik, ketidakadilan, dan itu mengundang beliau untuk beraksi, sendiri maupun mengajak orang lain," katanya.

Menurut dia, semangat kemanusiaan Joserizal telah menginspirasi banyak orang. Ide-idenya membawa dampak baik pada upaya-upaya kemanusiaan.

"Kalau boleh saya bilang, tidak hanya di tataran praktis saja. Tetapi juga bagaimana mengantarkan visi misi di bidang kesehatan," katanya.

Ia mengatakan, upaya kemanusiaan Joserizal telah membantu mengawali upaya diplomasi kemanusiaan dan mediasi konflik. "Jadi sebelum negosiasi-negosiasi yang sifatnya politis, sisi kemanusiaan dari segi kesehatan sudah bisa masuk, untuk menunjukkan bahwa kami tulus memediasi konflik," katanya.

"Di dalam negeri, di Poso, pun demikian. Itu menjadi sebuah paradigma baru bagi kami para juniornya untuk bagaimana kami bekerja di daerah bencana, apalagi daerah konflik, yang sifatnya sosial," katanya.

Selain karena empatinya yang tinggi, Joserizal dikenal karena ketegasan dan kejujurannya. "Beliau ingin kami menjadi pribadi-pribadi yang jujur. Jadi, bahasa beliau, kami boleh bandel, boleh nakal, tapi yang kami tidak dibolehkan adalah cheating (curang)," kata Arief.

photo
Suasana Pendopo Silaturahim pendiri lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Joserizal Jurnalis saat akan di makamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (20/1).

"Jujur itu adalah standar beliau. Jadi, kalau kami sudah bisa jujur, yang lainnya mengikuti. Itu yang selalu beliau sampaikan kepada anggota-anggota baru," demikian Arief Rachman.

Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla (JK), menyampaikan almarhum Joserizal Jurnalis adalah sosok yang hebat dan berani. JK mengatakan, dokter Joserizal adalah orang yang luar biasa.

Beliau selalu semangat ketika membantu orang-orang di daerah konflik yang sulit. Seperti saat konflik di Ambon, Poso, Afghanistan dan tempat-tempat lainnya.

"Joserizal adalah pekerja yang hebat, yang berani, tidak ada orang yang mau kerja di daerah konflik kalau tidak berani," kata JK usai melakukan shalat jenazah di Pendopo Silaturrahim.

JK mengatakan, pendiri MER-C ini banyak amal ibadahnya. Joserizal selalu membantu sesama dan orang-orang yang kesulitan meski medan serta kondisinya berbahaya. Jenazah Joserizal telah dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement