Senin 20 Jan 2020 19:16 WIB

Post Millennial Perlu Pendidikan Berbasis Teknologi

Menurut Rektor UAD, karakter ini perlu diakomodasi dalam seluruh lanskap pendidikan.

Rep: my28/ Red: Fernan Rahadi
Republika Perwakilan DIY - Jawa Tengah bersilaturrahmi ke  Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, Senin (21/10). Tim Republika  UPN disambut oleh Rektor UAD, Muchlas yang baru dilantik beberapa waktu  lalu.
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Republika Perwakilan DIY - Jawa Tengah bersilaturrahmi ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, Senin (21/10). Tim Republika UPN disambut oleh Rektor UAD, Muchlas yang baru dilantik beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tipikal mahasiswa saat ini dikenal sebagai generasi post millennial, yakni sosok yang memiliki kebiasaan cenderung sering bermedia sosial serta penggunaan grafis.  Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Muchlas, menerangkan karakter ini perlu diperhatikan dan diakomodasi dalam seluruh lanskap pendidikan. 

"Pendidikan saat ini mengalami disrupsi. Oleh karena itu, perlu dilakukan educational reform yakni aspek filosofis berbasis teknologi masa kini," ujarnya dalam Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon “Wisanggeni Dadi Ratu” oleh Dalang Ki Seno Nugroho dalam rangka Milad ke-59 UAD di Kampus Utama UAD pada Sabtu, (18/1). 

Muchlas yang juga dosen program studi Pendidikan Fisika ini menerangkan kebiasaan dalam metode pembelajaran yang selama ini digunakan hendaknya perlu dibarengi konsep konektivisme. “Dimana sifat pengetahuan itu berkembang, sehingga terdapat hubungan saling bertukar pikiran, dan share pengetahuan tiap harinya,” kata Muchlas.

Muchlas menjelaskan hendaknya mahasiswa dapat memperoleh pelajaran dengan menggunakan kebiasaan yang mereka lakukan.  “Sehingga, perlu menggunakan metodologi pembelajaran atau strategi komunikasi baru," Muchlas menambahkan. 

Menurut Muchlas, saat ini dapat dilihat universitas yang mulai membangun pendidikan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi. Pendek kata, dalam menghadapi post millennial perlu dilakukan reformasi pendidikan dari sektor filosofis maupun metodologinya.

Muchlas menerangkan layaknya penampilan wayang pada kesempatan tersebut,  dari sisi konten tidak ada perubahan. Akan tetapi diperlukan strategi komunikasi baru yang diterapkan untuk menarik perhatian pengunjung atau penonton, dengan cara menyampaikan pesan kesan tersebut dikomunikasikan berbasis teknologi. 

“Misalnya, apabila tidak bisa nonton langsung juga dapat dilangsungkan secara streaming, dengan adanya interaksi lewat teknologi," kata Muchlas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement