Senin 20 Jan 2020 18:56 WIB

Sultan: Antraks Harus Terus Diwaspadai

Ia meminta masyarakat untuk berhati-hati sebelum mengkonsumsi daging hewan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Peresmian Rumah Sakit UII. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan amanat saat  meresmikan RS UII di Pandak, Bantul, Yogyakarta, Selasa (24/9/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Peresmian Rumah Sakit UII. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan amanat saat meresmikan RS UII di Pandak, Bantul, Yogyakarta, Selasa (24/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, pihaknya terus mengawasi lalu lintas hewan ternak yang masuk ke DIY. Terutama yang masuk ke Gunungkidul. 

Sultan menyebut, kasus antraks yang saat ini terjadi di Gunungkidul sudah kedua kalinya terjadi. Sehingga, harus diwaspadai terus terkait masuk keluarnya hewan ternak. 

"Jadi kalau ada yang mati seperti itu, ini kan sudah kedua kali. Kira-kira enam atau delapan bulan yang lalu juga terjadi hal yang sama. Di sana kan juga terjadi lalu lintas jual sapi. Jadi harus diwaspadai terus," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (20/01). 

Saat ini, pos penjagaan keluar masuknya hewan ternak ke DIY terus dimasifkan. Hal ini guna menyaring jika ada hewan ternak yang terjangkit antraks. 

"Di sana ada tempat, pos untuk mengontrol sapi. Baik dari Jateng masuk ke Yogya (DIY) maupun dari Yogya masuk ke Jateng," ujar Sultan. 

Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk berhati-hati sebelum mengkonsumsi daging hewan. Terhadap warga yang tertular antraks, Pemda DIY menyediakan obat dan perawatan secara gratis. 

"Saya mohon orang Gunungkidul hari-hati lah. Wong sehat kok begitu mendadak mati, kok terus dibagikan ke penduduk," kata Sultan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement