REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN- Kepala Pelaksana BPBD Sumatea Barat Erman Rahman menyebutkan bencana tanah longsor yang melanda Kabupaten Pesisir Selatan pada Sabtu (18/1) lalu mengakibatkan sebanyak 15 hektare lahan pertanian milik warga rusak. Selain itu menurut Erman, juga ada lebih kurang 5 hektare sawah yang juga terendam akibat banjir dan tanah longsor.
"Akibat intensitas hujan yang tinggi tanggal 18 Januari 2020 sehingga pada Sabtu pukul 16.30 Wib mengakibatkan terjadinya longsor yang merusak lahan pertanian milik warga," kata Erman, Senin (20/1).
Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pesisir Selatan tersebut terjadi di Koto marapak Nagari Padang XI Kecamatan Linggo Sari Baganti. Selain lahan pertanian warga, menurut Erman, banjir dan tanah longsor di Pessel ini juga merusak 5 unit tumah warga. Erman menyebut bencana di Pessel tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Sejak kejadian akhir pekan lalu, Erman menyebut Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pessel dibantu personel TNI, Polri bersama perangkat nagari dan warga telah melakukan upaya pembersihan material longsor. Pihak PU Kabupaten Pessel menurut Erman juga telah menurunkan bantuan alat-alat berat buat memudahkan pembersihan sisa banjir dan longsor tersebut.