Senin 20 Jan 2020 00:53 WIB

Rezeki 'Kiriman Online' di Pintu Air Manggarai

Sampah yang tersangkut di Pintu Air Manggarai membawa rezeki tersendiri.

Rezeki 'Kiriman Online' di Pintu Air Manggarai. Petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta menggunakan alat berat membersihkan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Rezeki 'Kiriman Online' di Pintu Air Manggarai. Petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta menggunakan alat berat membersihkan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampah yang tersangkut di Pintu Air Manggarai, Jakarta selain menimbulkan masalah juga membawa rezeki bagi petugas Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air (UPKBA) Dinas Lingkungan Hidup yang mereka sebut dengan istilah 'kiriman online'.

Petugas UPKBA Pintu Air Manggarai, Ripaldi (21 tahun) saat berdinas Ahad (19/1) mendapat tas ransel warna hitam masih layak pakai hanyut bersama tumpukan sampah lainnya. Tas tersebut lalu dicuci dan dibawa pulang, rencananya akan dipakai untuk kuliah.

Baca Juga

Selain tas, Ripaldi juga menunjukkan topi yang dikenakanya selama bertugas merupakan hasil temuan dari tumpukan sampah yang tersangkut di Pintu Air Manggarai. "Saya juga pernah menemukan dompet, tapi nggak ada isinya cuma ada ATM," kata Ripaldi yang sudah tiga tahun bekerja sebagai PJLP UPKBA di Pintu Air Manggarai.

Benda berharga yang memiliki nilai jual pernah ditemukannya selama bertugas, yakni tabung gas isi 13 Kg. Tabung tersebut lalu dibawa pulang dan dijual seharga Rp 100 ribu.

Tidak hanya Ripaldi, M Ridwan (30) juga menceritakan pengalamannya mendapatkan kiriman 'online' di Pintu Air Manggarai, seperti kandang burung dara. Kandang burung tersebut ditemukan oleh pemulung yang sehari-hari memungut sampah di Pintu Air Manggarai.

"Kandang burungnya saya beli dari pemulung yang menemukan sebesar Rp80 ribu, sebagai upah jasa dia yang ambil dari air," kata Ridwan.

photo
Petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta menggunakan alat berat membersihkan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta.

Ridwan juga pernah menemukan sejumlah dompet. Ada dompet yang berisi uang Rp 350 ribu, dompet kosong, hingga dompet yang berisi dokumen pemiliknya seperti ATM, STNK, KTP hingga kartu namanya. Beberapa dompet temuan tersebut diambil oleh Ridwan dan ada juga yang dikembalikannya kepada pemiliknya.

"Pernah ketemu dompet ada nomor telepon pemiliknya, kebetulan isinya penting semua, tidak ada duitnya, tapi ada ATM, KTP, STNK kayaknya ini penting sama pemiliknya," kata Ridwan yang sudah tujuh tahun bekerja sebagai PJLP UPKBA DLH.

Setelah menghubungi pemiliknya, Ridwan mengembalikan dompet tersebut dan si pemilik menceritakan kalau dompetnya tersebut telah dicuri saat mobilnya dibobol oleh perampok pemecah kaca mobil. "Untung dikembalikan ternyata dompetnya dicuri orang dan orangnya butuh dompetnya, akhirnya saya dikasih uang Rp 100 ribu sebagai tanda terima kasih," kata Ridwan.

Beragam sampah hanyut dan tersangkut di Pintu Air Manggarai, kebanyakan sampah plastik, styrofoam, tapi ada juga sampah-sampah seperti helm, tempat tidur, kasur, bantal, hingga sofa. Tidak hanya itu, petugas juga menemukan bermacam pakaian, bahkan kolor dan kondom ikut hanyut terbawa air, terutama setelah banjir.

Tak jarang pernah juga ada mayat manusia yang tersangkut di Pintu Air Manggarai. "Kalau ada orang hanyut di Ciliwung, pasti ada petugas SAR yang datang dan berjaga-jaga di pintu air," kata Ridwan.

Beberapa benda yang masih layak pakai seperti kasur dan batal selain dibuang ke pembuangan akhir sampah di Perintis, ada juga yang diambil untuk dimanfaatkan sebagai tempat istirahat petugas Pintu Air Manggarai. Selain petugas UPKBA, warga sekitar juga banyak mencari botol plastik di Pintu Air Manggarai. Mereka juga menemukan benda-benda 'online' tersebut untuk mereka pakai atau mereka jual kepada yang lain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement