Sabtu 18 Jan 2020 17:09 WIB

Ini Tiga Penyebab Longsor di Sukajaya Menurut BNPB

BNPB menyebut ada tiga penyebab terjadinya longsor di Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Suasana perkampungan rawan bencana tanah longsor di Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/1/2020).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Suasana perkampungan rawan bencana tanah longsor di Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Nasional Penanggulangan Bencama (BNPB) menyampaikan tiga penyebab terjadinya longsor di Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. BNPB melakukan penelitian bersama Badan Geologi, Badan Informasi Geospasial (BIG) serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

"Persoalannya adalah yang berhubungan dengan masalah tambang, kedua ilegal loging, kemudian alih fungsi yang disebabkan untuk perkebunan pertanian juga permukiman," ujar Kepala BNPB, Doni Monardo usai meninjau lokasi bencana di Kabupaten Bogor dari helikopter bersama Bupati Bogor Ade Yasin, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, serta Ditjen KLHK, Sabtu (18/1).

Baca Juga

Menurutnya, dari ketinggian nampak ratusan bangunan tenda yang bekas digunakan penambang liar atau biasa disebut gurandil di hulu Gunung Halimun. "Harus kita katakan apa adanya, di bagian hulu, terutama di kawasan Gunung Halimun itu ditemukan ada ratusan bangunan-bangunan tenda yang semula digunakan oleh gurandil. Ini tentunya, tidak bisa dibiarkan," jelasnya.

Sementara itu, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan bahwa Kepolisian siap menindak tegas para gurandil dan pelaku ilegal loging, sesuai yang sudah diintruksikan oleh Kapolri Jenderal Idahm Aziz.

"Akan ditindak secara tegas baik tambang liar maupun ilegal logging. Ini sudah arahan dan perintah dari Bapak Kapolri, dan juga menjadi arahan dari Bapak Presiden kepada kita semua," kata Gatot.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan bahwa sudah menyerahkan masalah sanksi hukum para pelaku perusak lingkungan di Kabupaten Bogor kepada institusi yang berwenang. "Untuk yang lainnya seperti persoalan hukum, kami serahkan kepada beliau-beliau di atas menindaklanjuti penyebab dari kejadian longsor dan banjir ini. Saya berharap dituntaskan," ujarnya.

Ia mengaku kaget ketika mengetahui banyaknya jejak gurandil di hulu Gunung Halimun. Menurutnya, baik tambang ilegal ataupun legal tetap harus diawasi secara bersama-sama.

"Cukup banyak, saya kaget juga, ada ratusan yang legal dan ilegal. Tapi yang legal pun harus dipantau juga. Yang jelas ini harus dituntaskan," kata politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Seperti diketahui, hujan lebat yang terjadi pada Rabu (1/1) mengakibatkan beberapa titik longsor, banjir, dan banjir bandang di Kabupaten Bogor. Kerusakan paling parah terjadi di wilayah Barat Kabupaten Bogor akibat longsor, yaitu Kecamatan Sukajaya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement