Sabtu 18 Jan 2020 13:32 WIB

Produksi Kopi Solok Meningkat

Jenis kopi yang paling cocok dikembangkan di Solok adalah kopi robusta

Pekerja menjemur kopi Robusta
Foto: Antara/Anis Efizudin
Pekerja menjemur kopi Robusta

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO - Produksi kopi Solok Selatan, Sumatera Barat pada 2019 meningkat 454,5 ton. Pada tahun sebelumnya produksi hanya 2.109,2 ton dan meningkat di 2019 menjadi 2.563,7 ton. Peningkatan ini seiring semakin tingginya minat masyarakat untuk membudidayakan tanaman tersebut.

"Minat masyarakat dalam budidaya kopi terus naik dan ini akan mempengaruhi produksi setiap tahunnya dan sepanjang 2019 ada penambahan tanam baru seluas 45 hektare", kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Solok Selatan Wandra, Sabtu (18/1).

Jenis kopi yang paling cocok dikembangkan di kabupaten yang berjarak sekitar 130 kilometer dari Kota Padang itu adalah robusta, sementara untuk arabika hanya bisa di beberapa lokasi.

Lahan kopi robusta lebih banyak karena karena sesuai dengan iklim di Solok Selatan sedangkan untuk arabika ketinggian harus diatas 1.000 Mdpl sehingga lokasinya terbatas.

Dia menyebutkan, saat ini petani kopi Solok Selatan membutuhkan tempat penjemuran permanen karena yang ada saat ini tidak memadai.

"Untuk membangun tempat penjemuran permanen ini tidak diakomodir APBD sebab biayanya cukup besar dan kami sudah mencoba membuat usulan ke pusat tetapi belum mendapat respon positif," ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini untuk penjemuran kopi petani membuat sendiri dan itu tidak bertahan lama serta daya tampungnya juga terbatas. "Kami berharap tempat penjemuran permanen ini bisa dibangun karena produksi kopi terus meningkat," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement