Sabtu 18 Jan 2020 12:56 WIB

Pascabanjir Bandang Malalo, Jalanan Masih Belum Bisa Dilalui

Arus lalu lintas masih belum lancar. Masih sedang berupaya dibersihkan

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Bencana banjir bandang melanda di Malalo, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar pada Jumat (17/1).
Foto: Dok BPBD Tanah Datar
Bencana banjir bandang melanda di Malalo, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar pada Jumat (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BATIPUH SELATAN -- Jalan nagari di Jorong Tanjung Sawah, Nagari Padang Laweh Malalo, Kabupaten Tanah Datar yang terputus sepanjang 400 meter pascabanjir bandang kemarin, Jumat (17/1)  masih belum bisa dilalui dengan lancar oleh warga.

Empat alat berat yang dikerahkan BPBD bersama relawan dan warga setempat masih berupaya membersihkan material longsor sisa banjir bandang hingga Sabtu (18/1) siang ini.

"Arus lalu lintas masih belum lancar. Masih sedang berupaya dibersihkan agar semua normal kembali," kata Kapolres Kota Padang Panjang Sugeng, kepada Republika.

Tapi sebenarnya jalan yang sempat tertutup ini bisa dilewati secara tidak menentu. Material longsor sudah berhasil disapu dari jalan. Tapi arus air yang datang karena masih tertutupnya arus sungai membuat jalan sulit dilewati. Selain itu, warga belum bisa leluasa melintas karena ke empat alat berat masih bekerja di jalan dan di baju jalan.

Namun untuk kondisi darurat, jalan bisa dibuka seperti untuk membawa logistik seperti makanan, minuman, obat-obatan. Ada juga warga yang membawa mobil diperkenankan lewat karena hendak mengantarkan keluarga yang sedang jatuh sakit.

Selain itu menurut Sugeng jalur yang masih mandek ini juga akan dibuka buat pelajar yang hendak berangkat dan pulang sekolah. Para pelajar ini kata Sugeng akan melintas dengan pengawalan petugas dan para relawan.

Selain berupaya menormalkan jalan, petugas gabungan menurut Sugeng juga berupaya menormalkan arus sungai yang sampai sekarang masih teralihkan sampai tumpah ke jalan. Sugeng menyebut upaya penormalan arus sungai ini cukup berat karena tertutup oleh batu-batu besar, pohon-pohon besar, lumpur dan pasir.

"Arus sungai ini juga harus segera dinormalkan supaya kondisi jalan juga kembali normal," ucap Sugeng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement